Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terpilih Lagi, Wakil Ketua DPRD Jember Daftar Bacabup ke PDI-P

Kompas.com, 6 Mei 2024, 11:14 WIB
Bagus Supriadi,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD Jember Agus Sufyan mendaftar bakal calon bupati (bacabup) Pilkada Jember ke DPC PDI Perjuangan Jember pada Minggu (5/5/2024).

Pendaftaran bacabup-bacawabup di partai berlogo banteng tersebut berakhir hingga hari ini, Senin (6/5/2024).

Agus merupakan kader PDI-P Jember dan menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Jember. Namun, dalam pemilu legislatif tahun 2023, ia tidak terpilih kembali.

Agus datang ke kantor PDI-P bersama sekretaris PDI-P Perjuangan dan para pendukungnya. ia diterima langsung Sekretaris Penjaringan Bacabup PDI-P Jember Hariyanto.

Baca juga: Anggota DPRD Jatim Daftar Bacabup ke DPC PKB Jember

Agus mengatakan dirinya mengikuti bursa pencalonan kepala daerah Jember tahun 2024.

Ia mendaftar sebagai bacabup bukan hanya karena sebagai kader PDI-P, tetapi juga sebagai warga negara yang memiliki hak politik yang sama dengan bacabup dan bacawabup lain.

“Terkait hasilnya ditetapkan sebagai calon bupati atau calon wakil bupati bukan persoalan utama. Tetapi mengikuti proses penjaringan di DPC PDI Perjuangan adalah keharusan yang tak bisa ditawar,” kata Agus usai mendaftar.

Sementara itu Sekretaris DPC PDI Perjuangan Widarto mengatakan bahwa kaderisasi di partai itu bukan hanya untuk mengisi ruang ruang di legislatif. Namun juga disiapkan untuk mengisi ruang eksekutif.

Alasannya memimpin negara atau pemimpin daerah itu tidak mudah. Dibutuhkan personal yang sudah terlatih memimpin ribuan orang.

Widarto menilai Agus Sufyan sudah pernah menjabat sebagai anggota DPRD sehingga memiliki pengalaman mengelola pemerintahan.

Baca juga: Usai ke PDI-P, Bupati Jember Daftar Penjaringan Bacabup ke PKB

Jadi, ia sudah mengerti persoalan-persoalan yang ada di pemerintahan seperti terkait anggaran pemerintahan, struktur organisasi, program kerakyatan yang sudah sangat dipahami kelebihan dan kekurangannya oleh Agus Sufyan.

“Sudah sewajarnya pemimpin wilayah itu dari kader partai politik. Yang penting tidak lupa ketika menjadi pejabat politik, harus tetap sederhana dan tidak lupa asalnya. Karena pejabat publik itu milik masyarakat,” jelas dia.

Sementara di akhir pendaftaran, Sekretaris Penjaringan Bacabup Hariyanto berpesan agar Agus Sufyan segera mengembalikan berkas seperti bacabup lainnya sesuai jadwal.

Agus Sufyan menjadi pendaftar ke-3 bacabup yang mendaftar dan bersaing untuk berebut rekomendasi PDI Perjuangan setelah Bupati Jember Hendy Siswanto.

Kemudian ada sosok Nanang, mantan pejabat PUPR dan Muhammad Fawait Anggota DPR Provinsi.

Selain itu, juga ada Kamiludin Kades Silo yang mendaftar bacawabup, kemudian Hadi Supa'at anggota Fraksi PDI Perjuangan (bacawabup), dan mantan pejabat Pemkab Jember Achmad Sudiono.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau