Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Bupati Sampang Dilaporkan ke Polisi soal Dugaan Jual Beli Suara

Kompas.com, 6 Mei 2024, 15:09 WIB
Taufiqurrahman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SAMPANG, KOMPAS.com - Mantan Bupati Sampang, Jawa Timur, Slamet Junaidi, dilaporkan oleh pengusaha asal Sampang, Mohammad Thoha ke Kepolisian Resor (Polres) Sampang atas dugaan penipuan berupa jual beli suara pada Pemilihan Umum Legislatif daerah pemilihan XI Jawa Timur untuk DPR RI.

Baca juga: Usai Digeruduk, Adik Pedangdut Via Vallen Dilaporkan ke Polisi Kasus Penggelapan Motor

Laporan tersebut disampaikan ke Polres Sampang pada Sabtu (4/5/2024). Adapun kerugian yang ditimbulkan diduga sebesar Rp 1 miliar.

Kepala Seksi Humas Polres Sampang Iptu Dedy Deli Rasidie membenarkan soal adanya laporan dari warga Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, terhadap mantan Bupati Sampang, Slamet Junaidi.

Laporan tertuang dalam surat nomor: LP/B/83/V/2024/SPKT/POLRES SAMPANG.

Baca juga: Ruang Generator di Kantor Bupati Sampang Terbakar, ASN Berhamburan Keluar

Laporan tersebut berisi tentang dugaan tindak pidana penipuan/perbuatan curang UU Nomor 1 tahun 1946 tentang KUHP sebagaimana dimaksud dalam pasal 378 KUHP, subsider pasal 372 yang terjadi di Jalan Selong Permai, Kelurahan Gunung Sekar, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang.

“Laporannya pada Sabtu (4/5/2024) ke SPKT Polres Sampang,” ujar Dedy melalui pesan aplikasi WhatsApp, Senin (6/5/2024).

Keterangan pelapor

Thoha mengatakan, uang Rp 1 miliar itu mulanya diminta sebagai kompensasi pemberian 35.000 suara untuk calon anggota legislatif (Caleg) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), AAM di Kabupaten Sampang.

Permintaan itu disampaikan terlapor di rumahnya di Bogor, Jawa Barat pada 6 Februari 2024 sebelum pemungutan suara. AAM disebut menyepakati permintaan terlapor. Namun uang tidak langsung diserahkan ke rumah terlapor.

Baca juga: Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

“Uang diserahkan dengan transfer rekening setelah pertemuan di Bogor kepada orang suruhan terlapor bernama Slamet Iwan Supriyato,” terang Thoha.

Thoha yang merupakan rekan caleg tersebut menambahkan, uang diserahkan dua kali di tanggal yang sama yakni 7 Februari 2024. Tahap pertama ditransfer sebanyak Rp 800 juta. Tahap kedua sebanyak Rp 200 juta.

“Saya menyuruh orang untuk mentransfer uang permintaan pelapor sebanyak dua kali,” ungkapnya.

Setelah ditunggu sampai penghitungan suara Pileg untuk DPR RI, 35.000 suara yang dijanjikan tidak ada.

Karena suara yang dijanjikan tidak terwujud, pelapor mencoba menghubungi terlapor agar uang dikembalikan.

“Setelah kami minta agar uang dikembalikan, terlapor selalu berkelit. Bahkan saat dihubungi nomor teleponnya tidak pernah direspons,” tegasnya.

Tak tahu dilaporkan

Mantan Bupati Sampang Slamet Junaidi mengaku belum tahu bahwa diriya dilaporkan ke polisi terkait dengan dugaan penipuan dan penggelapan uang Caleg dari PKS.

Dirinya menilai, jika ada laporan itu karena ada motif politik.

“Saya tidak ada urusan dengan politik-politik begituan. Mohon maaf saya sedang berada di Jakarta bertemu seseorang,” kata Slamet Junaidi melalui sambungan telepon seluler.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau