Saat dicek, ternyata ada luka di kepala. Dalam situasi panik, KA dibopong oleh sang ayah ke Puskesmas Baruharjo, kecamatan Durenan.
"Karena cukup parah, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Iskak Tulungagung," kata Masruri.
Baca juga: Siswa SMK Asal Kediri Hilang Terseret Ombak di Pantai Prigi Trenggalek, Ini Kronologinya
Sesaat menjalani perawatan di RSUD dr. Iskak, korban kemudian disarankan dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang untuk menjalani operasi.
Masruri mengatakan senapan angin tersebut adalah milik paman korban yang kerap digunakan untuk berburu tikus di sawah.
Masruri mengatakan korban menjalani operasi di RSAA malang pada Senin (2/12/2023).
Operasi yang dijalani korban ternyata tak di-cover BPJS dan pihak keluarga pun sempat kesulitan membayar biaya.
"Sempat menghubungi saya, agar dibuatkan surat keterangan tidak mampu dan langsung saya buatkan," terang Masruri.
Lalu Masruri membuat surat permohonan bantuan ke sejumlah instansi salah satunya dinas sosial.
Baca juga: Jembatan Penghubung Trenggalek-Ponorogo Putus, Warga Buat Jembatan Darurat dari Batang Pohon
Pengajuan tersebut juga gagal, karena proses pengobatan tidak ditanggung dinas sosial.
"Sesuai penjelasan paman korban, biaya operasi tersebut sebesar Rp 200 juta. Dan mereka ini keluarga kurang mampu. Jadi mereka di Malang hanya pasrah, dan selalu memikirkan bagaimana biayanya," terang Masruri.
Upaya permohonan bantuan yang diajukan kepala desa pun akhirnya membuahkan hasil.
"Bersyukur, kemungkinan biaya Rp 200 juta di-cover oleh Baznas Trenggalek, yang digalang melalui donasi," kata Masruri.
Saat ini, korban KA sudah selesai menjalani operasi, namun masih dirawat di ruang ICU RSSA Malang. Kondisi korban belum sepenuhnya membaik.
"Dibilang membaik, ya berangsur baik. Soalnya kondisinya masih naik turun, juga menjalani perawatan serius dan katanya juga mau operasi lagi pada bagian pernapasan. Katanya ada masalah di bagian pernapasan," papar Masruri.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Slamet Widodo | Editor Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.