KOMPAS.com - KA (5), bocah asal Dusun Widoyoko Desa Kamulan Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur tertembak senjata api.
Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (30/12/2022). Akibat peristiwa tersebut, sebuah peluru bersarang di kepala, tepatnya di atas telinga sebelah kiri.
KA pun harus menjalai operasi dengan biaya mencapai Rp 200 juta.
Korban berinisial KA (5), anak ketiga pasangan BR (40) dan SW (35). Saat kejadian KA sedang bermain di rumah sang nenek bersama dua kakaknya, MA (12) dan NA (8).
Kepala Desa Kamulan Masruri mengatakan rumah nenek dan rumah korban berdekatan.
Di hari kejadian, tiga bersaudara bermain bola di rumah limas belakang rumah mereka. Saat bermaian, bola tersangkut di atas lemari.
Baca juga: Detik-detik Balita di Trenggalek Tertembak Senapan Angin hingga Peluru Bersarang di Kepalanya
Lalu kakak korban, MA berinisiatif mengambilnya.
Ia pun berpijak menggunakan kursi dan naik di atas meja jahit untuk menggapai bola yang ada di atas lemari.
"Dari meja mesin jahit, kakaknya ini berupaya menggapai bola. Dalam kondisi setengah nyampai setengah tidak nyampai. Meraba atas almari untuk menggapai bola," terang Masruri.
Saat meraba atas lemari, MA menyentuh benda kayu panjang yang ternyata senapan angin di atas lemari.
Karena penasaran, ia pun berusaha menggapai benda tersebut. Namun tak disangka, tiba-tiba meja mesin jahit yang digunakan sebagai pijakan roboh.
"Meja mesin jahit model jaman dulu. Mungkin sebagian sudah lapuk tidak sekuat dulu," katanya.
Baca juga: Lansia di Trenggalek Pukul Kepala Istri Siri Usai Cekcok, lalu Minum Racun Serangga
MA pun jatuh bersamaan dengan senapan angin. Tanpa disangka, senapa angin yang jatuh itu meletus dan mengenak adik AM yakni KA.
KA pun berteriak kesakitan memegangi kepala hingga membuat sang nenek terbangun.
"Mendengar suara tangis sang cucu, neneknya yang tengah berbaring di rumah depan bergegas keluar menghampiri KA di rumah belakang," ujar Masruri.
Saat dicek, ternyata ada luka di kepala. Dalam situasi panik, KA dibopong oleh sang ayah ke Puskesmas Baruharjo, kecamatan Durenan.
"Karena cukup parah, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Iskak Tulungagung," kata Masruri.
Baca juga: Siswa SMK Asal Kediri Hilang Terseret Ombak di Pantai Prigi Trenggalek, Ini Kronologinya
Sesaat menjalani perawatan di RSUD dr. Iskak, korban kemudian disarankan dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang untuk menjalani operasi.
Masruri mengatakan senapan angin tersebut adalah milik paman korban yang kerap digunakan untuk berburu tikus di sawah.
Masruri mengatakan korban menjalani operasi di RSAA malang pada Senin (2/12/2023).
Operasi yang dijalani korban ternyata tak di-cover BPJS dan pihak keluarga pun sempat kesulitan membayar biaya.
"Sempat menghubungi saya, agar dibuatkan surat keterangan tidak mampu dan langsung saya buatkan," terang Masruri.
Lalu Masruri membuat surat permohonan bantuan ke sejumlah instansi salah satunya dinas sosial.
Baca juga: Jembatan Penghubung Trenggalek-Ponorogo Putus, Warga Buat Jembatan Darurat dari Batang Pohon
Pengajuan tersebut juga gagal, karena proses pengobatan tidak ditanggung dinas sosial.
"Sesuai penjelasan paman korban, biaya operasi tersebut sebesar Rp 200 juta. Dan mereka ini keluarga kurang mampu. Jadi mereka di Malang hanya pasrah, dan selalu memikirkan bagaimana biayanya," terang Masruri.
Upaya permohonan bantuan yang diajukan kepala desa pun akhirnya membuahkan hasil.
"Bersyukur, kemungkinan biaya Rp 200 juta di-cover oleh Baznas Trenggalek, yang digalang melalui donasi," kata Masruri.
Saat ini, korban KA sudah selesai menjalani operasi, namun masih dirawat di ruang ICU RSSA Malang. Kondisi korban belum sepenuhnya membaik.
"Dibilang membaik, ya berangsur baik. Soalnya kondisinya masih naik turun, juga menjalani perawatan serius dan katanya juga mau operasi lagi pada bagian pernapasan. Katanya ada masalah di bagian pernapasan," papar Masruri.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Slamet Widodo | Editor Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.