Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Keluarga Korban Kanjuruhan, Masih Belum Kuat Beritahu Cucu bahwa Ibunya Sudah Meninggal

Kompas.com - 04/01/2023, 10:03 WIB
Nugraha Perdana,
Krisiandi

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Para penyintas dan keluarga korban tragedi Kanjuruhan mendatangi Gedung DPRD Kota Malang pada Selasa (3/1/2023). Mereka menyampaikan keluh kesah terkait penanganan kasus Kanjuruhan.

Salah satu keluarga korban, Hari Prasetyo (56), mengungkapkan, anaknya yang bernama Radina Astrida Lufitasari (21) menjadi korban meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan.

Radina meninggalkan dua anak atau Cucu Hari bernama Yusril (3,5) dan Defan (1,5).

Hari mengaku kerap bingung untuk menjelaskan kepada kedua cucunya soal keberadaan ibundanya.

Dia dengan terpaksa memutuskan untuk belum memberitahu kepada kedua cucunya bahwa ibunya sudah meninggal.

Baca juga: Aremania Kecewa Usai Kapolri Sebut Tragedi Kanjuruhan Tak Penuhi Unsur Pembunuhan

Hal itu dilakukan demi menjaga perasaan kedua cucunya. Hingga kini, Hari mengaku kepada cucunya bahwa ibunya masih bekerja.

Yusril dan Defan, kata Hari, hampir setiap hari menangis dan mencari keberadaan ibunya. Bahkan, karena tak ada ibunya, sering kali kedua bocah itu enggan makan.

Yusril pun pernah beberapa kali mengurung diri di kamar dengan kondisi emosi yang tidak stabil saat diajak berkomunikasi.

Sebagai kakek, Hari tegar mengurus Yusril dan Defan karena menantunya atau ayah dari cucu-cucunya itu masih menjalani hukuman pidana.

"Hampir setiap hari, biasanya kalau malam mereka masih tanya, 'Mama di mana?', saya bilang kalau mamamu masih bekerja. Tidur paling cepat itu jam 12 malam, pernah enggak tidur. Kemudian sering ngomong sendiri, ya kita harus sering ajak ngomong, diajak main," kata Hari pada Selasa (3/1/2023).

Kepada para anggota DPRD Kota Malang, Hari menuntut adanya jaminan kesejahteraan untuk masa depan cucunya.

Sebab, mendiang Radina semasa hidupnya merupakan tulang punggung bagi kedua cucunya itu. Selain itu, dia juga meminta adanya pendampingan psikologis untuk cucu-cucunya itu.

"Untuk masalah keadilan, pemerintah yang tahu. Karena kita rakyat, kita juga sampaikan ke DPRD bahwa kami menuntut kesejahteraan bagi anak-anak korban sampai mereka dewasa. Agar mereka tidak trauma, juga butuh pendampingan psikologis," katanya.

Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika mengaku telah mendengar keluhan dari penyintas dan keluarga korban tragedi Kanjuruhan untuk menuntut keadilan.

Tuntutan lainnya, yakni terkait kesejahteraan terhadap keluarga korban seperti anak-anak yang ditinggal oleh tulang punggung keluarganya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perahu Berpenumpang 14 Orang Terbalik di Gili Noko Gresik, 1 Meninggal

Perahu Berpenumpang 14 Orang Terbalik di Gili Noko Gresik, 1 Meninggal

Surabaya
Sederet Fakta Kasus Kakek Bunuh Istri lalu Serahkan Diri Usai Tenggak Racun Tikus

Sederet Fakta Kasus Kakek Bunuh Istri lalu Serahkan Diri Usai Tenggak Racun Tikus

Surabaya
Pemkab Mojokerto Kucurkan Dana Rp 82 Miliar untuk Pilkada 2024

Pemkab Mojokerto Kucurkan Dana Rp 82 Miliar untuk Pilkada 2024

Surabaya
Tangis Mbah Wiji Kembali Bertemu Sang Anak yang Dikira Sudah Meninggal, Terpisah 30 Tahun

Tangis Mbah Wiji Kembali Bertemu Sang Anak yang Dikira Sudah Meninggal, Terpisah 30 Tahun

Surabaya
Hama Ulat Bulu Serang Permukiman Warga di Situbondo

Hama Ulat Bulu Serang Permukiman Warga di Situbondo

Surabaya
Bupati Banyuwangi Sesalkan Kekerasan Seksual di Pulau Merah, Pemkab Beri Bantuan Hukum dan Psikologis

Bupati Banyuwangi Sesalkan Kekerasan Seksual di Pulau Merah, Pemkab Beri Bantuan Hukum dan Psikologis

Surabaya
Kronologi Tawuran dan Tewasnya Pemuda 18 Tahun di Surabaya

Kronologi Tawuran dan Tewasnya Pemuda 18 Tahun di Surabaya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Copet Ditangkap Saat Nobar Timnas U23 Vs Uzbekistan di Balai Kota Surabaya

Copet Ditangkap Saat Nobar Timnas U23 Vs Uzbekistan di Balai Kota Surabaya

Surabaya
Polda Jatim: Pelat Nomor Moge yang Terlibat Kecelakaan di Probolinggo Tak Terdaftar

Polda Jatim: Pelat Nomor Moge yang Terlibat Kecelakaan di Probolinggo Tak Terdaftar

Surabaya
Monumen Pahlawan Buruh Marsinah, Mengenang Tragisnya Kematian Aktivis yang Memperjuangkan Hak Buruh

Monumen Pahlawan Buruh Marsinah, Mengenang Tragisnya Kematian Aktivis yang Memperjuangkan Hak Buruh

Surabaya
Kasus Konten Video 'Tukar Pasangan' yang Jerat Samsudin Dilimpahkan ke Kejari Blitar

Kasus Konten Video "Tukar Pasangan" yang Jerat Samsudin Dilimpahkan ke Kejari Blitar

Surabaya
6 Orang Jadi Tersangka Tawuran yang Menewaskan Remaja di Surabaya

6 Orang Jadi Tersangka Tawuran yang Menewaskan Remaja di Surabaya

Surabaya
Nobar Timnas Indonesia di Balai Kota Surabaya, Sejumlah Ruas Jalan Macet Total

Nobar Timnas Indonesia di Balai Kota Surabaya, Sejumlah Ruas Jalan Macet Total

Surabaya
Pilkada 2024, Mantan Wali Kota Malang Abah Anton Daftar ke PKB

Pilkada 2024, Mantan Wali Kota Malang Abah Anton Daftar ke PKB

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com