Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tetapkan 2 Tersangka Pembongkaran Fasilitas Stadion Kanjuruhan Malang

Kompas.com - 20/12/2022, 16:21 WIB
Imron Hakiki,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor (Polres) Malang, Jawa Timur, menetapkan dua tersangka dalam kasus perusakan fasilitas Stadion Kanjuruhan.

Keduanya adalah Fernando Hasyim Ashari (19), warga Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, dan Yudi Santoso (46), warga Desa Panggungrejo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.

Fernando Hasyim Ashari ditetapkan sebagai tersangka selaku pemilik CV Aneka Jaya Teknik yang bertanggung jawab dalam pembongkaran fasilitas stadion. Sedangkan Yudi Santoso selaku mandor dalam pekerjaan pembongkaran tersebut.

Baca juga: Kasus Pembongkaran Tanpa Izin Fasilitas Stadion Kanjuruhan, Polisi Segera Tetapkan Tersangka

Kanit 3 Sat Reskrim Polres Malang, Ipda Choirul Mustofa mengatakan, kasus perusakan itu bermula pada Minggu (27/11/2022) saat tersangka bersama pekerjanya sebanyak kurang lebih 30 orang masuk ke dalam Stadion Kanjuruhan dengan cara membobol gembok pintu gerbang.

"Di dalam Stadion Kanjuruhan, mereka menggelar tasyakuran untuk melakukan pembongkaran itu," kata Choirul dalam pers rilis di Mapolres Malang, Selasa (20/12/2022).

Baca juga: Kasus Pembongkaran Fasilitas Stadion Kanjuruhan, Pelaku Mengaku Punya Surat Perintah Kerja

Kemudian, pada Senin (28/11/2022), pekerja sebanyak kurang lebih 15 orang datang kembali ke Stadion Kanjuruhan dan meminta izin masuk ke Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malang, selaku pengelola Stadion Kanjuruhan, untuk melakukan pembongkaran fasilitas Stadion Kanjuruhan.

"Namun karena tidak bawa Surat Perintah Kerja (SPK) izin mereka ditolak. Kemudian salah satu penanggung jawab, Fernando Hasyim Asyari, yang saat ini ditetapkan sebagai salah satu tersangka menghadap salah satu pegawai Dispora," tuturnya.

"Namun, ketika ditanyakan Surat Perintah Kerja (SPK) tersangka tidak bisa menunjukkannya. Sehingga pegawai Dispora melarang," imbuhnya.

Namun, beberapa pekerja nekat secara diam-diam masuk melalui gerbang pintu A yang tidak dikunci. Mereka melakukan pembongkaran pagar besi yang berdiri di depan pintu D dan paving depan pintu B dan F.

"Pembongkaran itu pun diketahui oleh pegawai Dispora yang lain, dan mereka pun diusir keluar Stadion Kanjuruhan," jelasnya.

Beberapa hari kemudian, pelaku Fernando Hasyim Ashari kembali datang dengan membawa SPK dari PT Anugerah Citra Abadi. Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, SPK tersebut adalah palsu.

"Setelah kami lakukan pemeriksaan kepada pihak terkait, ternyata tanda tangan atas nama PT Anugerah Citra Abadi tidak benar alias palsu," jelas Choirul.

Baca juga: Gelar Aksi Tutup Jalan 135 Menit Terkait Tragedi Kanjuruhan, Aremania: Maaf Bikin Macet Malang

Menurut Choirul, SPK itu didapat pelaku dengan cara membeli dari seseorang bernama Surya Hadi. Namun, menurut Choirul, Surya Hadi saat ini telah menghilang dan sedang dalam pengejaran polisi.

"Surya Hadi ini mengklaim sebagai orang kepecayaan jajaran manajemen PT Anugerah Citra Abadi, dan menjual SPK kepada pelaku senilai Rp 750 juta, dan sudah membayar DP senilai Rp 350 juta," pungkasnya.

Baca juga: Ayah Korban Tragedi Kanjuruhan Minta Otopsi Ulang dengan Melibatkan Dokter Independen

Akibat perbuatannya, pelaku dikenai pasal berlapis, yakni Pasal 170 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama 5,6 tahun penjara dan Pasal 406 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama 2,8 tahun.

Sementara itu, Direktur Utama PT Anugerah Citra Abadi, Bambang Yudo Utomo membenarkan bahwa SPK itu palsu. Di sisi lain, Bambang mengaku tidak mengenal para pelaku tersebut.

"Tidak ada SPK dari perusahaan kami. Kami pastikan itu bodong," ungkapnya saat ditemui, Selasa (20/12/2022).

Saat ditanya terkait Surya Hadi yang mengklaim orang dekat jajaran manajemen PT Aanugerah Citra Abadi, Bambang mengaku tidak mengenal.

"Tempo hari saat pemeriksaan, kami ditunjukkan foto Surya Hadi oleh penyidik, dan sama sekali saya tidak mengenal," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Surabaya
Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Surabaya
Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Surabaya
Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Surabaya
9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Surabaya
Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Surabaya
Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Surabaya
Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com