LUMAJANG, KOMPAS.com - Erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali terjadi, Minggu (18/12/2022) pukul 18.20 WIB.
Erupsi itu berdurasi 200 detik dengan jarak luncur 1.000 meter mengarah ke tenggara atau Besuk Kobokan.
Baca juga: Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, Warga Sumberlangsep Buat Pengungsian Darurat
Kepala BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi memastikan, erupsi disertai guguran seperti yang terlihat pada kamera CCTV Semeru bukan Awan Panas Guguran (APG).
"Sekitar jam setengah 7 malam ada aktivitas kegempaan berupa erupsi guguran, tapi bukan APG," kata Patria di kantornya, Minggu (18/12/2022).
Akibat erupsi ini, beberapa titik dikabarkan terdampak hujan abu dengan intensitas rendah seperti Desa Sumbermujur, Desa Ranupani, dan Pasrujambe.
Baca juga: Menilik Pakaian Pemimpin Lumajang di Hari Jadi ke-767, Baju Sejak Zaman Kepatihan Tahun 1910
Pasalnya, saat erupsi terjadi, angin mengarah ke utara sehingga menyebabkan kepulan asap yang membawa material abu tertiup ke utara.
"Karena arah angin mengarah ke utara, disinyalir ada beberapa titik yang terdampak hujan abu," tambahnya.
Sementara, laporan Pos Pantau Gunung Api Semeru di Gunung Sawur periode pengamatan 00.00-18.00 WIB mencatat ada 11 erupsi berupa letusan asap yang teramati secara langsung.
Letusan asap berwarna putih kelabu itu teramati membumbung di atas puncak kawah Jonggring Saloko dengan ketinggian antara 300-800 meter mengarah ke utara.
Selain itu, guguran lava pijar juga terpantau terjadi empat kali dalam periode pengamatan tersebut. Jarak luncurnya antara 300 - 800 meter dari ujung lidah lava mengarah ke Besuk Kobokan.
Baca juga: Viral Video Pasir Mengalir Tanpa Air di Lereng Semeru, Begini Penjelasan PVMBG
Secara kegempaan, seismograf milik pos pantau merekam ada 53 kali gempa letusan dengan amplitudo maksimal 13-22 mm dengan durasi 50-165 detik.
Patria mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak panik sambil menunggu informasi resmi dari petugas BPBD maupun PVMBG.
"Kita tetap waspada, saling memberikan informasi, masyarakat diminta untuk seleksi berita, seleksi data terutama menunggu informasi resmi dari PVMBG maupun BPBD," pungkas Patria.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.