Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu di Malang Dihabisi secara Sadis di Depan Anaknya, Sang Bocah Terus Berteriak 'Mama Dibunuh'

Kompas.com - 18/12/2022, 22:37 WIB
Imron Hakiki,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Seorang ibu muda di Dusun Licin, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang bernama Lina (33) dibunuh di depan kedua anaknya yang masih kecil, Minggu (18/12/2022).

Lina ditemukan tewas mengenaskan di rumah yang ia tinggali bersama suami sahnya, Ngadilan (38) dan kedua anak-anaknya, sekitar pukul 07.15 WIB.

Baca juga: Jelang Nataru, Ini Skema Pengamanan di Kabupaten Malang

Kepala Desa Lebakharjo Sumarno menjelaskan, kejadian itu diketahui setelah anak balita korban yang berusia 5 tahun terus berteriak 'mama dibunuh mama dibunuh'.

"Sehingga para tetangganya keluar mendatangi rumah korban. Barulah banyak orang menyaksikan korban telah tergeletak dengan kondisi leher tegorok," ungkap Kepala Desa Lebakharjo, Sumarno melalui sambungan telepon, Minggu malam.

Warga menduga Lina dihabisi oleh seorang pria berinisial S.

"Salah satu tetangga yang datang ke rumah korban karena mendengar teriakan anak tersebut sempat syok hingga terjatuh ketika hendak memasuki rumah korban, karena melihat S keluar dari rumah dengan membawah pisau," katanya.

Baca juga: Perampok di Malang Lompati Pagar Tempat Kos dan Ikat Korban, Wajah Pelaku Terekam dalam Video

Menurut Sumarno, korban dan pelaku bertetangga. Rumahnya berjarak sekitar 100 meter.

"Saat kejadian di rumah itu hanya ada korban dan pelaku, serta anak-anak korban. Sementara Ngadilan tidak di rumah karena sedang bekerja," imbuhnya.

Usai keluar dari rumah itu, terduga pelaku langsung lari menuju perkebunan.

"Polisi masih melakukan pengejaran kepada pelaku ke perkebunan, dan sampai saat belum ditemukan," jelasnya.

Sumarno mengaku belum tahu duduk perkaranya. Namun diduga sebelumnya korban dan pelaku pernah kabur ke luar Jawa selama kurang lebih 4 tahun.

"Saya tidak tahu pasti apa hubungan yang dimiliki keduanya. Sejauh ini meski telah pergi selama 4 tahun, korban masih menjadi istri Ngadili secara resmi," tegasnya.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Malang, Iptu Wahyu Rizki Saputro belum berkomentar banyak terkait peristiwa itu.

Sebab, hingga saat ini ia bersama jajaran Satreskrim Polres Malang tengah melakukan penyelidikan atas perkara tersebut.

"Kami masih melakukan penyelidikan. Saat ini kami masih ditengah hutan berusaha mengejar pelaku, dan belum tertangkap. Korban sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Saiful Anwar untuk dilakukan visum," ujar dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pemuda di Gresik Dikeroyok Diduga gara-gara Atribut Perguruan Silat

Pemuda di Gresik Dikeroyok Diduga gara-gara Atribut Perguruan Silat

Surabaya
Wali Kota Madiun Ancam Mutasi Kepsek Buntut Oknum Guru Hukum Siswa sampai Telapak Kaki Melepuh

Wali Kota Madiun Ancam Mutasi Kepsek Buntut Oknum Guru Hukum Siswa sampai Telapak Kaki Melepuh

Surabaya
Wajahnya Terpampang bersama Gambar Ganjar dalam Baliho, Ketua DPC Gerindra Lumajang: Ini Merugikan

Wajahnya Terpampang bersama Gambar Ganjar dalam Baliho, Ketua DPC Gerindra Lumajang: Ini Merugikan

Surabaya
Kepsek SMPN I Ponorogo Serahkan Surat Pengunduran Diri ke Bupati Buntut Penarikan Sumbangan untuk Beli Mobil

Kepsek SMPN I Ponorogo Serahkan Surat Pengunduran Diri ke Bupati Buntut Penarikan Sumbangan untuk Beli Mobil

Surabaya
Pengemudi Odong-odong Tercebur ke Sungai di Sidoarjo Ditetapkan Tersangka

Pengemudi Odong-odong Tercebur ke Sungai di Sidoarjo Ditetapkan Tersangka

Surabaya
Susanto Dokter Gadungan Divonis 3 Tahun 6 Bulan Penjara

Susanto Dokter Gadungan Divonis 3 Tahun 6 Bulan Penjara

Surabaya
Usai Viral Sumbangan untuk Beli Mobil, Kepala SMPN 1 Ponorogo Menyatakan Mundur dari Jabatan di Depan Bupati

Usai Viral Sumbangan untuk Beli Mobil, Kepala SMPN 1 Ponorogo Menyatakan Mundur dari Jabatan di Depan Bupati

Surabaya
Wakil Wali Kota Surabaya Sebut Proyek Saluran Air untuk Cegah Banjir Sudah 75 Persen

Wakil Wali Kota Surabaya Sebut Proyek Saluran Air untuk Cegah Banjir Sudah 75 Persen

Surabaya
Kota Malang Sediakan Sepeda Listrik di Kayutangan Heritage dan Kampus

Kota Malang Sediakan Sepeda Listrik di Kayutangan Heritage dan Kampus

Surabaya
Mengenal Tradisi Tiban untuk Meminta Hujan di Banyuwangi

Mengenal Tradisi Tiban untuk Meminta Hujan di Banyuwangi

Surabaya
Wali Kota Madiun Bebas Tugaskan Guru yang Hukum Siswa Lari hingga Telapak Kaki Melepuh

Wali Kota Madiun Bebas Tugaskan Guru yang Hukum Siswa Lari hingga Telapak Kaki Melepuh

Surabaya
17 Warga di Kota Malang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Rp 1 Miliar

17 Warga di Kota Malang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Rp 1 Miliar

Surabaya
Komandan Satgas: 3 Kali 'Water Bombing' di Gunung Lawu Efeknya Belum Maksimal

Komandan Satgas: 3 Kali "Water Bombing" di Gunung Lawu Efeknya Belum Maksimal

Surabaya
Polda Jatim Selidiki Kebakaran Hutan Gunung Lawu

Polda Jatim Selidiki Kebakaran Hutan Gunung Lawu

Surabaya
3.869 Petugas Amankan Laga Klasik Persebaya Vs Persib di Surabaya

3.869 Petugas Amankan Laga Klasik Persebaya Vs Persib di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com