Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Masa Tanggap Darurat, Aktivitas Belajar Mengajar di Lereng Gunung Semeru Situasional

Kompas.com - 15/12/2022, 10:24 WIB
Miftahul Huda,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Masa tanggap darurat bencana erupsi Gunung Semeru berakhir pada Sabtu (17/12/2022). Namun, aktivitas warga di lereng Gunung Semeru sudah mulai normal.

Meski begitu, anak-anak di lereng Gunung Semeru masih enggan bersekolah. Padahal, sekolah mereka tidak terdampak erupsi.

Baca juga: Banjir Lahar Gunung Semeru Disertai Letusan Sekunder, Ini Imbauan BPBD

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang Agus Salim mengatakan, aktivitas belajar mengajar yang diterapkan situasional selama masa tanggap darurat.

Menurutnya, dalam kondisi seperti ini, sekolah tidak boleh terlalu memberikan beban yang berat terhadap siswa.

"Pembelajaran kita masih tetap berjalan tapi itu sistemnya kondisional dan situasional. Ujiannya juga kondisional, artinya bisa berhenti, bisa diteruskan, bisa remidi jadi kondisional sekali," kata Agus Salim, Rabu (14/12/2022).

"Kita tidak boleh memberi beban berat kepada anak-anak kita yang penting anak-anak selamat semua, baru nanti pembelajarannya," imbuhnya.

Agus menambahkan, sampai saat ini belum ada situasi yang mengkhawatirkan terhadap keberlangsungan proses pembelajaran di lereng Gunung Semeru.


Pasalnya, pasca erupsi aktivitas pembelajaran di sekolah-sekolah tetap berjalan normal.

"Sampai hari ini belum ada yang mengkhawatirkan, karena ada sekolah aman tapi anaknya gak mau karena takut," tutur Agus.

Agus mengimbau agar orangtua untuk terus mengingatkan dan membimbing putranya agar kembali bersekolah.

Baca juga: Ponpes di Zona Merah Semeru yang Menolak Dievakuasi Masih Bertahan

Mengingat, situasi sudah landai dan aktivitas sudah mulai normal. Agus khawatir jika terlalu lama di pengungisan maupun di rumah, anak-anak akan semakin malas untuk berangkat ke sekolah.

"Terkadang memang orang tua juga kurang mengarahkan anaknya untuk sekolah, jadi kerjasama ini perlu dari semua elemen masyarakat, agar anak-anak kita ini kembali punya semangat belajar," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Surabaya
Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Surabaya
Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Surabaya
Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Motor Remaja Banyuwangi yang Tercebur di Sungai Ditemukan, Korban Masih Dicari

Surabaya
Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Kasus Penggelapan Motor Adik Pedangdut Via Vallen Berujung Damai

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com