Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Elemen Suporter Sepak Bola di Jombang Gelar Doa Bersama untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Kompas.com - 04/10/2022, 09:40 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Andi Hartik

Tim Redaksi

Sedih dan perih 

Igustin Agung Dwi Ananda (18), salah satu suporter Arema FC yang hadir di GOR Merdeka Jombang, tak mampu menahan kesedihan dan tangisnya saat mengenang tragedi Kanjuruhan.

Agung yang merupakan warga Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, berada di Stadion Kanjuruhan dan menyaksikan tragedi memilukan dalam sejarah sepak bola Indonesia.

"Saat kejadian itu saya ada di sana, di Gate 12 Stadion Kanjuruhan. Tahu betul mengapa banyak korban jiwa, ya karena setelah polisi menembakkan gas air mata itu. Sedih dan perih rasanya," tutur Agung saat ditemui usai doa bersama di GOR Merdeka Jombang, Senin malam.

Baca juga: Suporter dan Pemain Bali United Gelar Doa Bersama untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Dia mengungkapkan, peristiwa memilukan di Stadion Kanjuruhan terjadi setelah pertandingan antara Arema FC vs Persebaya selesai. Menurutnya, hal itu dipicu oleh penembakan gas air mata oleh petugas keamanan.

Agung berharap, kejadian yang menewaskan ratusan Aremania, diusut tuntas. Menurut dia, puncak kerusuhan karena dipicu penembakan gas air mata.

"Waktu itu pertandingan sudah selesai. Harapan kami semoga segera ketemu titik terangnya. Usut tuntas, kami sangat terpukul dan merasakan sedih yang mendalam," ujar dia.

Baca juga: 14 Pelajar Kota Malang Meninggal Saat Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang

Aksi simpatik dan doa bersama di GOR Merdeka oleh ribuan penggemar sepak bola dari berbagai elemen suporter, dihadiri Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat.

Nurhidayat menyampaikan harapannya agar seluruh elemen suporter klub sepak bola, selalu mengedepankan sisi kemanusiaan dalam mengungkapkan dukungannya kepada klub masing-masing.

Dia mengatakan, doa bersama untuk korban tragedi Kanjuruhan, selain untuk ungkapan duka cita, juga untuk mengingatkan semua pihak terhadap pentingnya menjaga kerukunan antar pendukung klub sepak bola.

"Harapan kami, kejadian itu tak akan terulang kembali. Tidak ada yang paling penting, selain kemanusiaan dalam kerukunan antar suporter sepakbola maupun olahraga lainnya," ujar Nurhidayat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Pemkab Banyuwangi Sidak Pasar dan RPH Pastikan Daging Aman Dikonsumsi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com