Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Elemen Suporter Sepak Bola di Jombang Gelar Doa Bersama untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Kompas.com - 04/10/2022, 09:40 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Andi Hartik

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Ribuan pecinta sepak bola menggelar aksi simpatik dan doa bersama untuk korban tragedi Kanjuruhan di Gedung Olahraga (GOR) Merdeka Jombang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022) malam.

Tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, terjadi usai laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 antara Arema FC vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022) malam. Kerusuhan itu menyebabkan 125 korban jiwa.

Aksi simpatik dan doa bersama diikuti oleh para suporter Persebaya, suporter Arema FC, suporter PSID Jombang, hingga beberapa elemen pendukung klub sepak bola Indonesia maupun klub-klub Eropa.

Baca juga: Sempat Tukar Kaus Arema dan Pakai Sepatu Baru, Rizky Aremania Probolinggo Meninggal di Kerusuhan Stadion Kanjuruhan

Diterangi nyala ribuan lilin, ribuan orang dari berbagai elemen suporter sepak bola, tampak memadati berbagai sisi ruangan GOR Merdeka Jombang.

Mereka mengelilingi banner bertuliskan Arema FC yang dibentangkan di tengah-tengah lantai GOR Merdeka dan karangan bunga bertuliskan "Pray For Kanjuruhan dari Jombang".

Doa bersama berlangsung khidmat. Acara diawali sambutan, renungan, menyanyikan lagu bersama, hingga diakhiri tabur bunga sembari menyanyikan lagu dan pembacaan puisi untuk Aremania.

Baca juga: Empati Bonek untuk Aremania yang Jadi Korban Tragedi Kanjuruhan

Selama prosesi doa bersama, raut kesedihan tampak menyelimuti wajah para pecinta sepak bola yang hadir. Tidak sedikit pula yang menangis.

Ribuan pecinta sepakbola menggelar aksi simpatik dan doa bersama untuk korban tragedi Kanjuruhan, di Gedung Olahraga (GOR) Merdeka Jombang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022) malam.KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Ribuan pecinta sepakbola menggelar aksi simpatik dan doa bersama untuk korban tragedi Kanjuruhan, di Gedung Olahraga (GOR) Merdeka Jombang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022) malam.
Sedih dan perih 

Igustin Agung Dwi Ananda (18), salah satu suporter Arema FC yang hadir di GOR Merdeka Jombang, tak mampu menahan kesedihan dan tangisnya saat mengenang tragedi Kanjuruhan.

Agung yang merupakan warga Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, berada di Stadion Kanjuruhan dan menyaksikan tragedi memilukan dalam sejarah sepak bola Indonesia.

"Saat kejadian itu saya ada di sana, di Gate 12 Stadion Kanjuruhan. Tahu betul mengapa banyak korban jiwa, ya karena setelah polisi menembakkan gas air mata itu. Sedih dan perih rasanya," tutur Agung saat ditemui usai doa bersama di GOR Merdeka Jombang, Senin malam.

Baca juga: Suporter dan Pemain Bali United Gelar Doa Bersama untuk Korban Tragedi Kanjuruhan

Dia mengungkapkan, peristiwa memilukan di Stadion Kanjuruhan terjadi setelah pertandingan antara Arema FC vs Persebaya selesai. Menurutnya, hal itu dipicu oleh penembakan gas air mata oleh petugas keamanan.

Agung berharap, kejadian yang menewaskan ratusan Aremania, diusut tuntas. Menurut dia, puncak kerusuhan karena dipicu penembakan gas air mata.

"Waktu itu pertandingan sudah selesai. Harapan kami semoga segera ketemu titik terangnya. Usut tuntas, kami sangat terpukul dan merasakan sedih yang mendalam," ujar dia.

Baca juga: 14 Pelajar Kota Malang Meninggal Saat Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang

Aksi simpatik dan doa bersama di GOR Merdeka oleh ribuan penggemar sepak bola dari berbagai elemen suporter, dihadiri Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat.

Nurhidayat menyampaikan harapannya agar seluruh elemen suporter klub sepak bola, selalu mengedepankan sisi kemanusiaan dalam mengungkapkan dukungannya kepada klub masing-masing.

Dia mengatakan, doa bersama untuk korban tragedi Kanjuruhan, selain untuk ungkapan duka cita, juga untuk mengingatkan semua pihak terhadap pentingnya menjaga kerukunan antar pendukung klub sepak bola.

"Harapan kami, kejadian itu tak akan terulang kembali. Tidak ada yang paling penting, selain kemanusiaan dalam kerukunan antar suporter sepakbola maupun olahraga lainnya," ujar Nurhidayat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com