Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Perajin Genteng Manyaran Kediri di Tengah Terpaan Zaman

Kompas.com - 23/06/2022, 17:03 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

Di tengah berbagai kondisi itu, sebagian perajin masih berupaya bertahan. Salah satu alasannya adalah karena hal itu satu-satunya cara agar keluarga mereka bisa makan.

"Enggak punya lahan pertanian, adanya cuma bikin genteng ini," ujar Agus Widodo.

Namun mereka sendiri juga tidak tahu pasti sampai kapan mampu bertahan.

Kondisi industri genteng yang seperti itu membuat perajin berharap adanya campur tangan langsung dari pemerintah untuk membantunya.

Meskipun bantuan itu nantinya bukan bantuan yang khusus dalam pengembangan industri genteng, setidaknya dalam bentuk lain.

"Misalnya anak-anak muda di sini diberi pelatihan apa gitu supaya mereka ini bisa berdaya," Nohari mengharap.

Bahkan dirinya juga siap jika nantinya wilayah tersebut dibuka menjadi kawasan wisata pendidikan.

Baca juga: 2 Arca Kepala Kala Dievakuasi dari Dalam Sungai di Kediri

Pemerintah Kabupaten Kediri telah mengetahui permasalahan yang tengah mendera perajin genteng tersebut.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Kabupaten Kediri Roosana mengaku sudah melakukan penjajakan.

Salah satu temuannya adalah karena faktor harga. Harga jualnya lebih tinggi dibanding produk yang sama dari daerah lain sehingga kalah saing.

"Kelemahannya adalah bahan baku tidak ada di Kediri tapi mengambil dari daerah lain. Sehingga tidak bisa bersaing dengan (genteng dari wilayah) Tulungagung dari sisi harganya," ujar Roosa.

Oleh sebab itu penjajakan itu salah satunya untuk mencari jalan keluarnya. Apalagi daerah tersebut merupakan kawasan sekitar bandara yang masuk prioritas penanganan.

"Kita berfokus pada potensi unggulan daerah. Satu persatu ditata. Sebab kalau tidak fokus tidak kelihatan hasilnya," ujar Roosa tanpa menyebut model penataan itu.

Perihal persaingan dengan atap logam, kata Roosa, saat ini menjadi keniscayaan karena relatif lebih murah dan mudah pemasangannya.

Namun demikian, menurutnya, atap genteng tidak akan kalah apalagi punah karena telah mempunyai modal bertahan yang kuat dibandingkan atap logam.

"Tetapi industri ini tidak akan punah sebab tidak semua orang suka beratapkan logam karena panas," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petasan Meledak Jelang Pernikahan di Bangkalan, Calon Pengantin Kritis

Petasan Meledak Jelang Pernikahan di Bangkalan, Calon Pengantin Kritis

Surabaya
Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar Keras, Warga: Dikira Bom

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar hingga Radius 2 Kilometer

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar hingga Radius 2 Kilometer

Surabaya
Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis

Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis

Surabaya
Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Surabaya
3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com