Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Malang Targetkan Vaksin Booster Capai 50 Persen Sebelum Lebaran

Kompas.com - 08/04/2022, 14:26 WIB
Nugraha Perdana,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


MALANG, KOMPAS.com - Wali Kota Malang Sutiaji menargetkan vaksinasi booster sebelum momen mudik Lebaran bisa mencapai 50 persen. Saat ini vaksinasi booster baru mencapai 27,25 persen.

Untuk wilayah Jawa Timur, kata dia, target capaian vaksinasi booster sebenarnya hanya 30 persen.

Namun Sutiaji memilih menaikkan target demi mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. 

Baca juga: Sahur On The Road dan Bagi-bagi Takjil di Malang Tak Dilarang, Kapolres: Kalau Itu Positif, Silakan

"Karena ke depan banyak masyarakat yang datang dari luar Malang, bisa jadi menghindar tidak pakai booster semua," kata Sutiaji saat diwawancarai pada Jumat (8/4/2022).

Sutiaji khawatir para pendatang tak terkontrol saat mudik Lebaran di Kota Malang. Terlebih tak ada pengawasan khusus bagi pendatang yang menggunakan jalur darat. 

"Iya kalau perjalanan udara bisa terpantau booster-nya, tapi kalau yang darat susah itu karena tidak ada penyekatan," ujarnya.

Sutiaji tak memungkiri Kota Malang termasuk penyumbang pemudik ke luar daerah. Untuk itu, pihaknya pun berupaya memfasilitasi layanan vaksin booster

"Istilahnya eksportir orang mudik dari Kota Malang kan banyak, maka kami harus penguatan booster supaya mereka ketika kembali ke Kota Malang nantinya juga aman," katanya.

Baca juga: Bukti Sudah Vaksin Covid-19 Booster Jadi Syarat Tukar Uang Baru di Solo

Pihaknya juga akan bekerjasama dengan perguruan tinggi dan pondok pesantren yang ada di Kota Malang untuk memfasilitasi vaksinasi booster kepada para mahasiswa serta santri.

"Mahasiswa yang PTM (Perkuliahan Tatap Muka) itu nanti ada booster, biar nanti kita ngasih vaksin aja, yang melaksanakan biar perguruan tinggi kerjasama dengan yang lain, di pondok pesantren juga sudah ada permintaan," ungkapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan untuk ketersediaan vaksin booster hingga saat ini masih mencukupi dengan menyesuaikan permintaan masing-masing fasilitas kesehatan (faskes).

Terbaru, dropping vaksin dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur yang diterima sebesar 8.000 dosis jenis Moderna dan AstraZeneca.

"Insyaallah cukup karena kita meminta vaksin itu sesuai dengan permintaan faskes, hari ini kita distribusikan ke faskes yang sudah mengirimkan permintaan, ada sekitar 38 faskes khusus booster," katanya.

Baca juga: Permudah Akses Wisata, Jalan Menuju Malang Selatan Akan Diperluas

Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan pihaknya akan mendukung percepatan capaian vaksinasi booster.

Polresta Malang Kota juga sudah berkoordinasi dengan berbagai perguruan tinggi untuk menyukseskan capaian tersebut.

"Kita juga pada saat MoU dengan UIN juga akan melakukan vaksinasi booster di kampus. Kami tim koordinasi dengan UIN, UNISMA, UB, UM dan lainnya untuk kita melaksanakan vaksin booster," katanya.

Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan salah satu Pondok Pesantren KH Marzuki Mustamar.

"Beberapa waktu lalu minta 600 dosis untuk masyarakat sekitar, ini sedang kita agendakan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Pernah Bertemu, Pria di Lamongan Ajak Kenalan TikTok Menikah dan Tertipu Rp 24 Juta

Tak Pernah Bertemu, Pria di Lamongan Ajak Kenalan TikTok Menikah dan Tertipu Rp 24 Juta

Surabaya
Ratusan Warga Kumpulkan Uang untuk Antarkan Bupati Sidorjo Penuhi Panggilan KPK

Ratusan Warga Kumpulkan Uang untuk Antarkan Bupati Sidorjo Penuhi Panggilan KPK

Surabaya
Polisi di Kota Malang Tangkap Pelaku Eksibisionis

Polisi di Kota Malang Tangkap Pelaku Eksibisionis

Surabaya
Embarkasi Surabaya Berangkatkan 39.228 Calon Haji Tahun Ini

Embarkasi Surabaya Berangkatkan 39.228 Calon Haji Tahun Ini

Surabaya
PPDB 2024 di Kota Madiun Diperketat, Kadisdik: Tak Bisa Lagi Titip KK

PPDB 2024 di Kota Madiun Diperketat, Kadisdik: Tak Bisa Lagi Titip KK

Surabaya
Pilkada Jember, Calon Perseorangan Harus Penuhi Syarat Minimal Dapat 128.195 Dukungan

Pilkada Jember, Calon Perseorangan Harus Penuhi Syarat Minimal Dapat 128.195 Dukungan

Surabaya
Pria asal Bekasi Ditangkap Polisi karena Ancam Sebarkan Konten Pornografi Pacarnya di Bawah Umur asal Malang

Pria asal Bekasi Ditangkap Polisi karena Ancam Sebarkan Konten Pornografi Pacarnya di Bawah Umur asal Malang

Surabaya
Pilkada Kabupaten Sumenep, Calon Perseorangan Harus Kantongi 65.786 Dukungan

Pilkada Kabupaten Sumenep, Calon Perseorangan Harus Kantongi 65.786 Dukungan

Surabaya
Ayah, Ibu, dan Anak Tewas Ditabrak Truk di Bojonegoro, Polisi: Sopir Mabuk Miras

Ayah, Ibu, dan Anak Tewas Ditabrak Truk di Bojonegoro, Polisi: Sopir Mabuk Miras

Surabaya
Pengendara Motor di Gresik Tewas Usai Tabrak Truk Parkir Pinggir Jalan

Pengendara Motor di Gresik Tewas Usai Tabrak Truk Parkir Pinggir Jalan

Surabaya
Pilkada Jember, Bupati dan Wakil Ketua DPRD Berebut Rekomendasi Nasdem

Pilkada Jember, Bupati dan Wakil Ketua DPRD Berebut Rekomendasi Nasdem

Surabaya
2 Pemuda di Surabaya Perkosa Anak di Bawah Umur Usai Tenggak Miras

2 Pemuda di Surabaya Perkosa Anak di Bawah Umur Usai Tenggak Miras

Surabaya
Pemkab Lumajang Akan Gabungkan Penambang Legal dan Ilegal

Pemkab Lumajang Akan Gabungkan Penambang Legal dan Ilegal

Surabaya
Mantan Bupati Sampang Dilaporkan ke Polisi soal Dugaan Jual Beli Suara

Mantan Bupati Sampang Dilaporkan ke Polisi soal Dugaan Jual Beli Suara

Surabaya
Kronologi Perundungan Siswi SD yang Berujung Kematian di Lamongan

Kronologi Perundungan Siswi SD yang Berujung Kematian di Lamongan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com