Setidaknya, Aranka dan temannya menyeberangkan sekitar 40 siswa setiap hari. Mereka juga membantu guru-guru SDN Jugosari 3.
"Ada yang kita gendong, ada juga yang digendong orang tuanya, tergantung mereka maunya seperti apa," ungkapnya.
Setelah sampai di seberang, Aranka selalu memberikan motivasi kepada anak-anak agar semangat belajar dan mencapai cita-cita di masa depan.
Selain motivasi, Aranka juga membagikan makanan ringan dan mengantar mereka hingga ke depan gerbang sekolah.
Tak jarang, Aranka juga diminta membacakan pantun dan berjungkir balik oleh anak-anak. Semua itu dilakukan agar anak-anak tetap bahagia.
"Kadang di jalan kita antar sekolah kita hibur dengan pantun, ada juga yang minta kita jungkir balik, yang penting mereka terhibur," katanya.
Baca juga: Susul Cabai dan Bawang, Harga Telur di Lumajang Mulai Merangkak Naik
Harapan Jembatan Jugosari dibangun kembali
Kini, tinggal seminggu lagi waktu Aranka di Lumajang. Ia akan kembali ke pesantrennya di Solo.
Aranka berharap agar Jembatan Jugosari bisa segera diperbaiki agar anak-anak tidak kesulitan belajar.
"Harapannya segera diperbaiki jembatannya, entah oleh pemerintah maupun swasta," jelasnya.
Salah seorang guru SDN Jugosari 3, Erinawati juga punya harapan yang sama. Menurutnya, jembatan itu harus segera diperbaiki agar anak didiknya bisa aman menempuh pendidikan di sekolah.
"Harapannya jembatannya segera dibangun seperti dulu lagi agar orang tua tidak hawatir lagi jika anaknya pergi sekolah," harapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.