LUMAJANG, KOMPAS.com - Harga telur ayam di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kini mulai merangkak naik usai cabai dan bawang merah.
Namun berbeda dengan harga cabai yang naik akibat stok terbatas, kenaikan harga telur justru dipicu tingginya permintaan konsumen jelang Ramadhan.
Inayah Tulus Muawanah (32), salah satu grosir dan pedagang eceran telur di Jalan Kamari Sampurna, Kelurahan Ditotrunan, Kabupaten Lumajang mengungkapkan, kenaikan harga telur sudah terjadi dalam tiga hari terakhir.
Baca juga: Nasib Sungai Asem, Tempat Bermain Masa Kecil Wakil Bupati Lumajang, Kini 70 Persen Daratan
"Beberapa hari yang lalu, harga masih Rp 19.000 tapi tiap hari naik sedikit-sedikit dan sekarang tembus Rp 23.000," kata Inayah saat ditemui di kiosnya, Selasa (8/3/2022).
Bagi Inayah, kenaikan harga telur jelang bulan Ramadhan ini adalah suatu hal yang biasa dan selalu terjadi setiap tahun.
Namun begitu, Inayah mengaku bisa bernapas lega, karena pasokan dari distributor masih lancar.
Setiap hari, setidaknya 1 kuintal telur selalu habis tak tersisa.
"Meskipun harganya naik, omzet penjualan tetap stabil. Hanya saja untuk pelanggan eceran yang berkurang," kata Inayah.
Baca juga: Sudah Jualan Sepi akibat Pandemi, Sekarang Harga Cabai dan Bawang Ikutan Naik...
Kenaikan harga telur, menurut Inayah, akan terus terjadi hingga mendekati Lebaran nanti, seiring terus meningkatnya kebutuhan masyarakat.
"Pengalaman yang sudah-sudah, harga akan terus naik hingga tembus angka Rp 27.000 per kilogram, tapi mudah-mudahan tahun ini tidak terjadi, kasihan masyarakat," ungkapnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.