Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Aranka, Pemuda Asal Bandung yang Seberangkan Siswa SD Lewati Aliran Lahar di Lumajang

Kompas.com - 08/03/2022, 18:45 WIB
Miftahul Huda,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Dampak dari letusan Gunung Semeru pada 4 Desember 2021, belum usai. Tak hanya korban jiwa dan rumah warga yang rusak, tetapi juga sejumlah jembatan.

Seperti Jembatan Jugosari yang menghubungkan Desa Jugosari dan Dusun Sumberlangsep, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, yang ikut terbawa derasnya banjir lahar Semeru.

Kondisi tersebut membuat Dusun Sumberlangsep terisolasi. Pasalnya, Jembatan Jugosari merupakan akses satu-satunya yang paling dekat untuk sampai ke Candipuro.

Bukan hanya bantuan logistik dan aktivitas ekonomi warga yang terganggu. Anak-anak yang ingin berangkat sekolah pun juga kesulitan.

Masalahnya, anak-anak di sana bersekolah di SDN Jugosari 3. Siswa yang tinggal di Dusun Sumberlangsep harus menyeberangi sungai setelah Jembatan Jugosari runtuh.

"Saya kalau berangkat sekolah tiap pagi sampai di laharan digendong sama bapak karena arusnya deras," kata Nina, salah satu siswa SDN Jugosari 3.

Momen Aranka berswafoto usai membantu menyebrangkan dua siswa SDN Jugosari 3 di samping Jembatan Jugosari.DOK PRIBADI Momen Aranka berswafoto usai membantu menyebrangkan dua siswa SDN Jugosari 3 di samping Jembatan Jugosari.
Sosok Aranka relawan asal Bandung

Aranka (19), relawan asal Bandung, datang ke Lumajang setelah mendapat tugas dari Pondok Pesantren Salman Al-Farisi Solo untuk mengajar mengaji anak-anak di Taman Pendidikan Al-Quran di Dusun Sumberlangsep.

Sudah tiga minggu Aranka bersama temannya mengajar di TPA tersebut pada siang hari. Awalnya, mereka hanya mengajar anak-anak dan melakukan trauma healing.

Baca juga: Hampir Setahun, Korban Gempa Malang di Lumajang Belum Terima Bantuan

Namun, Aranka dan teman-temannya tergerak melihat semangat anak-anak Dusun Sumberlangsep untuk belajar ke sekolah yang berada di desa seberang.

Mereka tetap berangkat setiap hari meski harus melewati aliran lahar.

"Melihat semangat anak-anak walaupun kondisi seperti ini tapi tetap semangat sekolah kami tergerak untuk membantu mereka supaya bisa sampai ke seberang dengan selamat," kata Aranka di Lumajang, Selasa (8/3/2022).

Aranka bersama temannya dan warga lain, menyeberangkan siswa SDN Jugosari 3 mulai pukul 06.15 WIB sampai 06.45 WIB. Aranka dan warga lainnya menggendong siswa itu satu per satu.

"Biasanya kalau pagi mulai jam 06.15 sudah mulai, nanti selesainya sekitar jam 06.45," tambahnya.

Ketika waktu pulang sekolah, Aranka dan warga lainnya juga hadir memastikan anak-anak bisa sampai ke seberang.

"Biasanya habis zuhur kita sudah siap. Kalau airnya surut mereka nyeberang sendiri, kalau pas deras kita bantu," ucapnya.

 

Setidaknya, Aranka dan temannya menyeberangkan sekitar 40 siswa setiap hari. Mereka juga membantu guru-guru SDN Jugosari 3.

"Ada yang kita gendong, ada juga yang digendong orang tuanya, tergantung mereka maunya seperti apa," ungkapnya.

Setelah sampai di seberang, Aranka selalu memberikan motivasi kepada anak-anak agar semangat belajar dan mencapai cita-cita di masa depan.

Selain motivasi, Aranka juga membagikan makanan ringan dan mengantar mereka hingga ke depan gerbang sekolah.

Tak jarang, Aranka juga diminta membacakan pantun dan berjungkir balik oleh anak-anak. Semua itu dilakukan agar anak-anak tetap bahagia.

"Kadang di jalan kita antar sekolah kita hibur dengan pantun, ada juga yang minta kita jungkir balik, yang penting mereka terhibur," katanya.

Baca juga: Susul Cabai dan Bawang, Harga Telur di Lumajang Mulai Merangkak Naik

Harapan Jembatan Jugosari dibangun kembali

Kini, tinggal seminggu lagi waktu Aranka di Lumajang. Ia akan kembali ke pesantrennya di Solo.

Aranka berharap agar Jembatan Jugosari bisa segera diperbaiki agar anak-anak tidak kesulitan belajar.

"Harapannya segera diperbaiki jembatannya, entah oleh pemerintah maupun swasta," jelasnya.

Salah seorang guru SDN Jugosari 3, Erinawati juga punya harapan yang sama. Menurutnya, jembatan itu harus segera diperbaiki agar anak didiknya bisa aman menempuh pendidikan di sekolah.

"Harapannya jembatannya segera dibangun seperti dulu lagi agar orang tua tidak hawatir lagi jika anaknya pergi sekolah," harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Pentingnya Peran Guru dalam Menjaga Toleransi Antarumat Beragama

Pentingnya Peran Guru dalam Menjaga Toleransi Antarumat Beragama

Surabaya
Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Surabaya
Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Surabaya
Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Surabaya
Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Surabaya
9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Surabaya
Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Surabaya
Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Surabaya
Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com