Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pembunuh Mahasiswa Jember 9 Tahun Lalu, Sering Diejek Calon Mertua, Tak Lulus Kuliah hingga Jadi Terapis

Kompas.com - 26/02/2022, 07:17 WIB
Rachmawati

Editor

 

Sering diejek calon mertua

Kapolres Jember AKBP Herry Purnomo mengatakan Arif bercerita ia gelap mata hingga membunuh Galau untuk menguasasi mobil korban karena gelap mata.

Ia kerap diejek calon mertuanya hingga ia berencana mencuri mobil agar bisa memiliki kendaraan roda empat sendiri.

Dengan memiliki mobil, Arif merasaakan dipandang mampu dari sisi finansial secara ekonomi.

"Tersangka A ini sering diejek calon mertuanya ketika itu, karena dianggap kurang secara ekonomi," kata Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo dalam rilis, Kamis (24/2/2022).

Baca juga: Bermula 1 Tahanan Sakit, Terbongkar 17 Pegawai dan Napi Lapas Jember Positif Covid-19

Ia pun mengincar Galau Wahyu Utama, pemilik mobil Honda Jazz keluaran tahun 2012.

Saat peritiwa terjadi, Arif yang masih berusia 23 tahun kerap nongkrong di kampus Universita Jember.

Arif sendiri adalah pernah menjadi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Jember.

"Tinggal skripsi, tidak dilanjutkan, jadi tidak sampai lulus," ujar Kepala Unit Pidana Umum Satreskrim Polres Jember Ipda Bagus Dwi Setiawan, Kamis (24/2/2022).

Baca juga: Pelaku Pembunuhan di Jember Ditangkap Setelah 10 Tahun Kabur ke Malaysia

Karena sering nongkrong di kampus, ia tahu jika ada mobil baru.

Kala itu mobil yang dikendarai Galau melintas di jaalan antara FKIP, Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi (sekarang Fakultas Ekonomi dan Bisnis), yang terhubung dengan gerbang kampus menghadap Jalan Jawa.

Saat itu, gerbang di Jalan Jawa merupakan salah satu jalur keluar dari kampus Unej.

Melihat mobil baru, Arif bersama Rofiqi membuntuti mobil tersebut pada 25 Februari 2013. Galau dengan mobilnya menuju Jalan Raden Patah, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates.

Selama kuliah, mahasiswa asal Bonodowoso itu tinggal di rumah milik sang paman yang kosong.

Baca juga: 2 Pria Asal Jember Curi Besi Proyek Nasional Tol Pasuruan-Probolinggo, Beralasan Harga Mahal

Ilustrasi tanda tanyaThinkstock Ilustrasi tanda tanya
Berhasil membuntuti Galau, Arif mencari cara menguasai mobil tersebut. Dia pun membaca papan nama rumah dijual, beserta nomor telpon yang bisa dihubungi.

Rumah yang dijual itu merupakan rumah paman Galau tersebut. Arif kemudian menelepon sang penjual rumah.

Si penjual bilang, kalau di rumah tersebut ada sang keponakan. Arif dan Rofiqi lantas bertamu ke rumah tersebut, dan bertemu dengan Galau.

Arif meyakinkan kalau bosnya hendak bertemu karena tertarik membeli rumah tersebut.

Galau kemudian ikut bersama Arif dan Rofiqi. Mereka bertiga berkendara memakai mobil Galau.

Baca juga: Universitas Jember Sediakan 2.372 Kursi Mahasiswa Baru di SNMPTN 2022

Galau diarahkan ke kawasan perumahan di seputaran GOR Kaliwates. Di situlah, Arif dan Rofiqi menghabisi nyawa Galau.

Arif mencekik Galau sampai tidak bisa bernafas sampai akhirnya meninggal dunia.

Arif lantas membawa mobil Galau ke arah Kelurahan Mangli. Lalu kedua orang tersebut memindahkan jasad Galau dari jok tengah, ke bagasi mobil.

Kemudian mereka ke kawasan Rembangan Kecamatan Arjasa membeli bensin.

"Sampai akhirnya, tersangka membakar korban di sebuah lahan kosong untuk menghilangkan jejak, karena bingung melihat korban meninggal dunia," ujar Kapolres Jember.

Bensin itu dipakai untuk membakar jasad Galau di sebuah lahan kosong di Jl M Yamin Kelurahan Tegalbesar, Kaliwates.

Baca juga: 16 Pegawai Pengadilan Negeri Jember Terpapar Covid-19

Sebelumnya dibakar sekitar pukul 02.00 WIB, para pelaku mengikat jasad Galau.

Ketika itu, seorang pencari bekicot sempat memergoki aksi mereka. Namun sang pencari bekicot tidak curiga, karena Arif menjawab sedang membakar anjing.

"Ada pencari bekicot tanya sedang bakar apa, saya jawab bakar anjing," kata Arif.

Setelah itu, keduanya kabur meninggalkan lokasi. Sampai akhirnya ketika matahari terbit, sesosok jasad terbakar ditemukan.

Belakangan kemudian diketahui jasad itu adalah Galau Wahyu Utama, mahasiswa FKIP Unej.

Baca juga: Bupati Jember Keluarkan Surat Edaran Pengawasan Pantai Usai Insiden Ritual Maut, Ini Isinya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Ungkap Kronologi Suami di Tuban Meninggal Usai Cekik Istrinya

Polisi Ungkap Kronologi Suami di Tuban Meninggal Usai Cekik Istrinya

Surabaya
Kecelakaan Beruntun di Probolinggo, Pasutri Pengendara Harley-Davidson Tewas

Kecelakaan Beruntun di Probolinggo, Pasutri Pengendara Harley-Davidson Tewas

Surabaya
Mobil Satu Keluarga Tabrak Kereta di Sidoarjo, 3 Orang Luka Berat

Mobil Satu Keluarga Tabrak Kereta di Sidoarjo, 3 Orang Luka Berat

Surabaya
ABK Tewas Terjatuh di Probolinggo

ABK Tewas Terjatuh di Probolinggo

Surabaya
Terbukti Selingkuh dan Telantarkan Keluarga, Polisi di Sumenep Dipecat dengan Tidak Hormat

Terbukti Selingkuh dan Telantarkan Keluarga, Polisi di Sumenep Dipecat dengan Tidak Hormat

Surabaya
Maling Motor di Surabaya Tertangkap Usai Terjebak Macet

Maling Motor di Surabaya Tertangkap Usai Terjebak Macet

Surabaya
Kepala Kesbang Jatim Jadi Penjabat Wali Kota Madiun

Kepala Kesbang Jatim Jadi Penjabat Wali Kota Madiun

Surabaya
Dokter RSUD Grati Jadi Korban Kecelakaan Moge di Probolinggo

Dokter RSUD Grati Jadi Korban Kecelakaan Moge di Probolinggo

Surabaya
Cerita Pilu Khotijah, Ibu Remaja Korban Tawuran Maut di Surabaya

Cerita Pilu Khotijah, Ibu Remaja Korban Tawuran Maut di Surabaya

Surabaya
Saksi Ungkap Kecelakaan Rombongan Harley-Davidson di Probolinggo, Moge Saling Bersenggolan

Saksi Ungkap Kecelakaan Rombongan Harley-Davidson di Probolinggo, Moge Saling Bersenggolan

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tewas dalam Tawuran di Surabaya Sudah Kembali, Ponsel Belum Ditemukan

Sepeda Motor Korban Tewas dalam Tawuran di Surabaya Sudah Kembali, Ponsel Belum Ditemukan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Remaja di Surabaya Tewas Diduga Dikeroyok dalam Tawuran, Ibu: Demi Allah, Saya Tidak Rida

Remaja di Surabaya Tewas Diduga Dikeroyok dalam Tawuran, Ibu: Demi Allah, Saya Tidak Rida

Surabaya
Rombongan Harley-Davidson Kecelakaan di Probolinggo, Suami Istri Tewas

Rombongan Harley-Davidson Kecelakaan di Probolinggo, Suami Istri Tewas

Surabaya
Gadis 17 Tahun Diperkosa 2 Pemuda Saat Berwisata di Pulau Merah Banyuwangi

Gadis 17 Tahun Diperkosa 2 Pemuda Saat Berwisata di Pulau Merah Banyuwangi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com