Kasi Humas Polresta Banyuwangi Iptu Lita Kurniawan mengatakan, pihaknya telah mendapatkan keterangan motif pelaku menyerang korban.
Dia membenarkan jika pelaku sakit hati setelah ditegur korban karena sering bermain-main masuk ke lingkungan asrama santriwati atau santri perempuan.
"Adapun motifnya, tersangka merasa sakit hati karena pernah ditegur korban untuk tidak main-main atau tidak memasuki area santriwati," kata Lita, saat dihubungi, Sabtu (18/2/2022).
Ia mengatakan, setelah menusuk Kiai Affandi, D melarikan diri melalui pintu belakang lingkungan pesantren.
Baca juga: Terbitkan Hasil Tes Cepat Antigen Tanpa Tes, 2 Petugas Klinik di Banyuwangi Ditahan
Sementara itu adik korban, Lukmanul Hakim mengatakan warga pesantren sempat melakukan pengejaran, namun D menghilang karena kondisi masih gelap.
“Pada saat itu, Kiai sudah ditusuk. Itu aksi dorong pintu itu sekitar jam 02.00 dini hari. Saat itu Bu Nyai juga tahu dan membantu Pak Kiai menutup pintu. Tapi karena kalah kuat, akhirnya Pak Kiai tersungkur. Bu Nyai langsung meminta tolong ke kerabat pondok,” kata Lukmanul Hakim, dalam keterangan tertulis itu, Sabtu (19/2/2022).
Baca juga: Capaian Vaksinasi Covid-19 di Banyuwangi Tak Kunjung 100 Persen, Ini Penjelasan Pemkab
Sementara itu, Kapolresta Banyuwangi Kombes Nasrun Pasaribu mengatakan pelaku D akhirnya tertangkap di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran pada Jumat (18/2/2022) siang.
Nasrun mengatakan, pelaku ingin kabur ke Surabaya, namun tidak punya ongkos untuk naik kendaraan umum.
Saat polisi datang, pelaku sedang minum es doger di sebuah warung.
Kepada polisi, D mengakui melakukan penyerangan itu karena sakit hati pernah ditegur korban saat bermain-main di asrama santri perempuan.
D kini ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan dan upaya pembunuhan terhadap Kiai Affandi.
Dia disangka melanggar Pasal 351 ayat 2 jo Pasal 338 jo Pasal 53 ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Sementara itu, Nasrun memastikan bahwa saat ini korban dalam keadaan baik. “Alhamdulillah sudah membaik. Saat ini masih dirawat,” kata Nasrun.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ahmad Su'udi | Editor : Khairina, Abba Gabrillin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.