Salin Artikel

Cerita Kiai di Banyuwangi Ditusuk Orang yang Ditolong, Pelaku Menginap 15 Hari, Diajari Shalat oleh Korban

Penusukan pada pengasuh Pesantren Miftahul Hidayah terjadi pada Jumat (18/2/2022) dini hari.

Pelaku penusukan adalah D (34), warga Ogan Komering, Sumatera Selatan. Ia berhasil ditangkap delapan jam setelah penusukan.

D telah menginap di rumah Kiai Affandi selama 15 hari. Tak hanya tinggal, kebutuhan makan D juga dipenuhi oleh Kiai Affandi selama tinggal di rumahnya.

Sakit hati dilarang ke asrama putri

Kapolsek Pesanggaran, AKP Subandi bercerita pria asal OKU tersebut datang seorang diri. Ia mendatangi rumah yang ditinggali Kiai Affandi karena memiliki masalah keluarga.

Selama tinggal 15 hari, D mendapatkan ilmu pengetahuan agama Islam yang diajarkan oleh Kiai Affandi.

Namun karena sering bermain-main dan masuk ke lingkungan asrama santriwati, D ditegur oleh Kyi Affandi.

Ternyata hal tersebut membuat D dendam. Pada Jumat (18/2/2022) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB, D mengetuk pintu kamar Kiai Affandi.

D kemudian mengeluh sakit perut. Oleh Sang Kyai, D diberi air minum yang telah didoakan dengan harapan bisa meredakan sakit perut D.

Namun tak disangka, D menyerang Kiai Affandi dengan pisau yang telah ia bawa.

Akibatnya Kiai Affandi mengalami luka di perut sebelah kiri. leher sebelah kanan, dada sebelah kanan dan ibu jari tangan sebelah kiri.

Sang Kiai pun dilarikan ke RS dan berhasil diselamatkan. Saat ini Kia Affandi menjalani rawat inap di RS Al huda Genteng.

Kia Affandi pun membagikan pengalaman pahitnya itu dalam sebuah rekaman video yang beredar melalui aplikasi WhatsApp.

"Saya sedang ada musibah, sekitar jam 2 (dini hari) itu saya ditusuk orang yang justru saya tolong, yang saya urusi," kata Kiai Affandi dalam video, menggunakan Bahasa Jawa, Jumat.

Ia telah memberi tumpangan tempat tinggal dan makan selama 15 hari terakhir, kepada D yang justru mencelakainya tersebut.

Ia juga bercerita sebelum penyerangan terjadi, pada Kamis (17/2/2022) malam, ia sempat mengajari D praktik beribadah shalat.

Dia membenarkan jika pelaku sakit hati setelah ditegur korban karena sering bermain-main masuk ke lingkungan asrama santriwati atau santri perempuan.

"Adapun motifnya, tersangka merasa sakit hati karena pernah ditegur korban untuk tidak main-main atau tidak memasuki area santriwati," kata Lita, saat dihubungi, Sabtu (18/2/2022).

Ia mengatakan, setelah menusuk Kiai Affandi, D melarikan diri melalui pintu belakang lingkungan pesantren.

Sementara itu adik korban, Lukmanul Hakim mengatakan warga pesantren sempat melakukan pengejaran, namun D menghilang karena kondisi masih gelap.

“Pada saat itu, Kiai sudah ditusuk. Itu aksi dorong pintu itu sekitar jam 02.00 dini hari. Saat itu Bu Nyai juga tahu dan membantu Pak Kiai menutup pintu. Tapi karena kalah kuat, akhirnya Pak Kiai tersungkur. Bu Nyai langsung meminta tolong ke kerabat pondok,” kata Lukmanul Hakim, dalam keterangan tertulis itu, Sabtu (19/2/2022).

Ditangkap saat minum es doger

Sementara itu, Kapolresta Banyuwangi Kombes Nasrun Pasaribu mengatakan pelaku D akhirnya tertangkap di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran pada Jumat (18/2/2022) siang.

Nasrun mengatakan, pelaku ingin kabur ke Surabaya, namun tidak punya ongkos untuk naik kendaraan umum.

Saat polisi datang, pelaku sedang minum es doger di sebuah warung.

Kepada polisi, D mengakui melakukan penyerangan itu karena sakit hati pernah ditegur korban saat bermain-main di asrama santri perempuan.

D kini ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan dan upaya pembunuhan terhadap Kiai Affandi.

Dia disangka melanggar Pasal 351 ayat 2 jo Pasal 338 jo Pasal 53 ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Sementara itu, Nasrun memastikan bahwa saat ini korban dalam keadaan baik. “Alhamdulillah sudah membaik. Saat ini masih dirawat,” kata Nasrun.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ahmad Su'udi | Editor : Khairina, Abba Gabrillin)

https://surabaya.kompas.com/read/2022/02/20/073700478/cerita-kiai-di-banyuwangi-ditusuk-orang-yang-ditolong-pelaku-menginap-15

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke