Orangtua korban minta maaf ke Wali Kota Surabaya
Sementara itu, Ali Muhjayin langsung meminta maaf kepada Eri. Ia merasa telah membuat gempar Kota Surabaya karena melaporkan seorang guru ke polisi.
Sebagai warga Kota Surabaya, ia juga merasa bertanggung jawab menjaga kondisi di Kota Surabaya.
"Saya mohon maaf Pak, hanya karena saya, Surabaya menjadi perhatian nasional. Padahal, dari dalam hati yang paling dalam, saya sudah memaafkan beliau (JS, seorang guru yang menganiaya anaknya)," kata Ali.
Bahkan, Ali juga mengaku lega ketika mengetahui JS sudah tidak lagi mengajar di SMPN 49 dan sudah ditarik ke kantor Dinas Pendidikan Surabaya.
Ia pun mengaku masih mempertimbangkan untuk mencabut laporannya kepada pihak kepolisian. Sebab, kasus itu sudah ditangani Satreskrim Polrestabes Surabaya.
"Besar kemungkinan saya bisa mencabut laporan," kata Ali.
Meski begitu, ia memuji Eri karena memberikan respons yang luar biasa terhadap kasus ini.
Baca juga: Anaknya Dipukul Guru SMP di Surabaya, Orangtua: Saya Sudah Maafkan, dari Hati Paling Dalam
Eri dinilai sebagai bapak karena sudah bisa mengayomi dan perhatian kepada anak-anak Surabaya, terutama anaknya.
"Jadi, kesannya sangat luar biasa sampai dikunjungi Pak Wali ke sini," ujar dia.
Janji belajar lebih rajin
MR juga menyampaikan terima kasih kepada Eri karena akan diberikan dua sepeda, sehingga dia bersama saudara kembarnya bisa memakai sepeda ke sekolah.
Ia pun berjanji semakin semangat belajar seperti yang diharapkan Wali Kota Surabaya.
"Saya sampaikan terima kasih banyak kepada Pak Eri, karena nanti akan diberikan sepeda, Insya Allah saya akan lebih semangat belajar," kata MR.
Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan seorang siswa di salah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Surabaya dipukul gurunya viral di media sosial, Sabtu (29/1/2022).
Video berdurasi tiga detik yang tersebar di WhatsApp merekam dua orang siswa sedang berdiri di depan kelas.
Tiba-tiba, seorang guru berdiri dari tempat duduknya dan langsung memukul siswa sambil mengumpat. Dalam potongan video tersebut, kepala sang anak dibenturkan ke papan tulis di belakangnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.