KOMPAS.com - Ratusan hektare savana di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Jawa Timur terbakar akibat ulah sekelompok orang yang menyalakan flare atau suar demi kepentingan foto prewedding.
Pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru memperkirakan kerugian akibat kebakaran ini mencapai miliaran rupiah. Termasuk musnahnya habitat flora dan fauna langka.
Seorang relawan di Kabupaten Lumajang, Sukaryo, mengatakan kebakaran yang terjadi sejak Rabu (06/09) masih belum berhasil dipadamkan karena faktor cuaca dan perlengkapan yang kurang memadai.
"Karena angin sangat kencang sementara lahan yang terbakar rumput kering, akhirnya api cepat menjalar," ujarnya kepada BBC News Indonesia.
Baca juga: Karhutla Bikin Pelaku Jasa Wisata Jip Bromo Tak Bisa Bekerja
"Belum lagi medan yang curam, jadi secara manual sangat kesulitan."
Sukaryo bertugas memadamkan kobaran api di savana dekat dengan lautan pasir Gunung Bromo.
Dia turun ke lokasi pada hari kedua, Kamis (07/09).
Waktu itu, api setinggi orang dengan sangat cepat membakar hamparan savana yang sebagian besar rumput kering.
Pria 45 tahun ini bercerita, upaya mereka memadamkan api rupanya kalah dengan angin.
"Kalau api kena angin, ya apinya makin besar dan tinggi."
Setiap hari Sukaryo dan seratusan orang dikerahkan untuk membantu upaya pemadaman. Berbagai peralatan disiapkan.
Baca juga: Sepekan Tak Bekerja karena Bromo Terbakar, Para Sopir Jip Terjun Jadi Relawan Pemadam Api
Tandon air yang dibawa dengan mobil pikap hingga menggunakan cara manual yaitu gebyok --memukul api dengan ranting atau dahan kering.
Sayangnya, kata Sukaryo, usaha mereka belum sepenuhnya berhasil menyurutkan bahkan memadamkan api.
"Savana di dekat lautan pasir masih terbakar."
Menghadapi api yang terus membara, membuat Sukaryo harus ekstra hati-hati.
Kalau terlalu dekat, dia bisa tersambar apalagi kalau angin berbalik arah. Belum lagi terkena asap.
"Kalau kena [asap], mau padamkan api jadi enggak maksimal. Bisa lemas kan kena asap."
Baca juga: Polisi Ungkap Alasan Calon Pengantin Dikenai Wajib Lapor Terkait Kebakaran Bromo