KOMPAS.com - M (36), seorang mandor di Pabrik Gula Pagotan, Madiun, Jawa Timur tewas setelah mengalami kecelakaan kerja pada Senin (4/9/20/2023).
Sementara dua karyawan lainnya, Asrori (54) dan Supriyanto (50) mengalami luka ringa.
M adalah seorang mandor mekanik yang tercatat sebagai warga Kecamatan Geger Madiun. Saat kejadian, ia sedang memperbaiiki alat penggiling tebu yang rusak.
Saat dikonfirimasi, Asisten Manajer Sumber Daya Manusia (SDM) PG Pagotan, Kolan Bima Ghofara membenarkan kejadian tersebut.
Baca juga: Kecelakaan Kerja di PG Pagotan Madiun, Korban Tewas Terjepit Mesin Penggiling Tebu
Bima mengatakan, dua korban luka kondisinya telah membaik. Namun keduanya masih syok dengan peristiwa yang menewaskan M.
"Saat itu kami menerima laporan dari bagian teknik, perihal kecelakaan kerja pukul 11.30 WIB. 2 orang luka ringan dirawat di poli kami, sekarang kondisinya membaik, tapi mentalnya masih shock," terangnya.
Sementara itu Kapolsek Geger, Kompol Sukarijanto mengatakan, korban tewas saat sedang memperbaiki kerusakan di bagian mesin pencampur (mixer) bersama dua orang lainnya.
"Korban berada di bawah memperbaiki mesin mixer dengan menggunakan mesin las." ungkapnya.
Tak lama setelah itu, korban berteriak minta tolong karena terjepit.
"Sesaat kemudian korban berteriak minta tolong karena terjepit, mengetahui hal itu teman-temannya berusaha menolong korban," jelasnya.
Baca juga: Kasus Penjualan Seragam Sekolah di Madiun, Polisi Akan Periksa Pejabat Disdik
Sukarijanto menjelaskan, korban terjepit dalam kondisi tengkurap dan megalami luka fatal.
"Korban sudah terjepit mesin mixer dengan posisi tengkurap. Korban kemudan meninggal dunia mengalami luka cukup serius." lanjut Sukarijanto.
Jasad korban berhasil dievakuasi dalam kondisi terjepit.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Madiun, AKP Danang Eko Abrianto pun mengatakan pihaknya melakukan penyelidikan untuk mencari tahu penyebab korban bisa terjepit.
"Jadi jasad korban ditemukan dalam kondisi terjepit mesin penggiling tebu. Soal bagaimana korban bisa terjepit itu yang masih kami selidiki penyebabnya," ucap Danang