Salin Artikel

Mandor Pabrik Gula di Madiun Tewas Saat Perbaiki Alat Penggiling Tebu, 2 Karyawan Lainnya Terluka

Sementara dua karyawan lainnya, Asrori (54) dan Supriyanto (50) mengalami luka ringa.

M adalah seorang mandor mekanik yang tercatat sebagai warga Kecamatan Geger Madiun. Saat kejadian, ia sedang memperbaiiki alat penggiling tebu yang rusak.

Saat dikonfirimasi, Asisten Manajer Sumber Daya Manusia (SDM) PG Pagotan, Kolan Bima Ghofara membenarkan kejadian tersebut.

Bima mengatakan, dua korban luka kondisinya telah membaik. Namun keduanya masih syok dengan peristiwa yang menewaskan M.

"Saat itu kami menerima laporan dari bagian teknik, perihal kecelakaan kerja pukul 11.30 WIB. 2 orang luka ringan dirawat di poli kami, sekarang kondisinya membaik, tapi mentalnya masih shock," terangnya.

Sementara itu Kapolsek Geger, Kompol Sukarijanto mengatakan, korban tewas saat sedang memperbaiki kerusakan di bagian mesin pencampur (mixer) bersama dua orang lainnya.

"Korban berada di bawah memperbaiki mesin mixer dengan menggunakan mesin las." ungkapnya.

Tak lama setelah itu, korban berteriak minta tolong karena terjepit.

"Sesaat kemudian korban berteriak minta tolong karena terjepit, mengetahui hal itu teman-temannya berusaha menolong korban," jelasnya.

Sukarijanto menjelaskan, korban terjepit dalam kondisi tengkurap dan megalami luka fatal.

"Korban sudah terjepit mesin mixer dengan posisi tengkurap. Korban kemudan meninggal dunia mengalami luka cukup serius." lanjut Sukarijanto.

Jasad korban berhasil dievakuasi dalam kondisi terjepit.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Madiun, AKP Danang Eko Abrianto pun mengatakan pihaknya melakukan penyelidikan untuk mencari tahu penyebab korban bisa terjepit.

"Jadi jasad korban ditemukan dalam kondisi terjepit mesin penggiling tebu. Soal bagaimana korban bisa terjepit itu yang masih kami selidiki penyebabnya," ucap Danang

Ia juga menyebut saat dievakuasi, tubuh korban masih utuh, namun banyak tulang yang patah.

"Jasadnya masih utuh namun banyak tulang yang patah," kata Danang.

Menurutnya pihak kepolisian telah memeriksa dua saksi di TKP, namun kondisi kesehatannya tak memungkinkan.

"Kemarin kami langsung akan memeriksa dua teman korban yang ada di lokasi kejadian. Namun dua rekan korban mengalami gangguan kesehatan berupa tensi darah tinggi," kata Danang.

Selain memeriksa dua rekan korban, polisi juga akan memeriksa manajemen PG Pagotan Madiun.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Muhlis Al Alawi | Editor : Andi Hartik), Tribunnews.com

https://surabaya.kompas.com/read/2023/09/06/083800678/mandor-pabrik-gula-di-madiun-tewas-saat-perbaiki-alat-penggiling-tebu-2

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke