Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maling Kotak Amal Mushala di Blitar Terekam CCTV, Diburu Polisi

Kompas.com, 18 Agustus 2023, 12:04 WIB
Asip Agus Hasani,
Krisiandi

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Kotak amal Mushala Baitussalim di Kelurahan Nglegok, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, dibobol pencuri pada Rabu (16/8/2023).

Aksi pencurian itu terekam jelas oleh kamera pengawas CCTV yang sengaja dipasang pengurus Mushala menyusul kejadian beruntun dalam dua tahun terakhir.

Pengurus Mushala Baitussalim, Zamroni (46), mengatakan pencurian isi kotak amal itu terjadi sekitar pukul 15.45 WIB atau usai waktu shalat Ashar.

"Pelaku mencongkel tutup kotak amal dan merusak gembok. Lalu isinya, uang jariyah dari jemaah diambil semua," ujar Zamroni saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat (18/8/2023) pagi.

Baca juga: Olah TKP Eks Kabid BKD Aniaya Pegawai Magang, Polisi: CCTV Kantor BKD Malafungsi

Menurut Zamroni, isi uang yang ada di kotak amal tersebut memang tidak banyak yakni sekitar Rp 400.000 yang merupakan uang sedekah dari jemaah selama dua bulan terakhir.

Namun, lanjutnya, aksi pencurian tersebut terus terjadi dan pencurian isi kotak amal pada Rabu lalu merupakan yang ke-4 dalam 2 tahun terakhir.

"Sekitar satu setengah tahun lalu, kotak amal tidak dibuka hampir selama satu tahun. Kami sudah berencana mau membuka tapi kedahuluan dicuri," ujarnya.

Kata Zamroni, pencuri bahkan tidak hanya menyasar isi kotak amal tapi juga microphone Musala yang baru dibeli. Pencurian microphone itu terjadi beberapa bulan lalu.

Karena itu, lanjutnya, pengurus Musala sepakat membeli kamera pengawas CCTV untuk di pasang di dalam dan teras Musala.

"CCTV kami pasang sekitar dua pekan lalu," terangnya.

Baca juga: Video Viral Seorang Pria di Semarang Curi Pakaian Warga Setelah Gagal Bobol Kotak Amal Masjid, Berakhir Diamuk Massa

Zamroni meyakini pelaku 4 kali pencurian isi kotak amal Musala Baitussalim itu adalah orang yang sama. Dari rekaman CCTV terlihat pelaku terlihat seperti sudah hafal seluk beluk area Musala.

Pelaku, kata dia, memarkir sepeda motornya persis di depan pintu samping yang tidak terkunci, lalu masuk menuju sudut ruang Musala dan membobol kotak amal menggunakan tang.

Kamera CCTV tersebut, kata dia, sebenarnya cukup jelas merekam aksi pelaku namun sayang pelaku sengaja menggunakan sepeda motor tanpa pelat nomor polisi.

Zamroni menambahkan bahwa aksi pencurian kotak amal masjid dan musala juga terjadi di tempat lain di Kelurahan Nglegok dan sekitarnya.

Baca juga: Kantor Telkom Solo Disatroni Maling, Polisi Tangkap 2 Pelaku Residivis 5 Kali Aksi Pencurian

Jemaah, kata dia, berharap pihak kepolisian dapat segera menangkap pelaku untuk memberikan efek jera kepada para pelaku pencurian kotak amal lainnya.

Dihubungi Kompas.com, Kapolsek Nglegok Iptu Nur Budi Santosa mengatakan pihaknya sudah mendatangi TKP untuk meminta keterangan pengurus Mushala dan mengumpulkan bukti-bukti termasuk rekaman CCTV.

"Saat ini sedang kami lakukan penyelidikan. Mohon doanya semoga pelaku segera dapat kami tangkap," ujarnya.*

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau