Salin Artikel

Maling Kotak Amal Mushala di Blitar Terekam CCTV, Diburu Polisi

Aksi pencurian itu terekam jelas oleh kamera pengawas CCTV yang sengaja dipasang pengurus Mushala menyusul kejadian beruntun dalam dua tahun terakhir.

Pengurus Mushala Baitussalim, Zamroni (46), mengatakan pencurian isi kotak amal itu terjadi sekitar pukul 15.45 WIB atau usai waktu shalat Ashar.

"Pelaku mencongkel tutup kotak amal dan merusak gembok. Lalu isinya, uang jariyah dari jemaah diambil semua," ujar Zamroni saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat (18/8/2023) pagi.

Menurut Zamroni, isi uang yang ada di kotak amal tersebut memang tidak banyak yakni sekitar Rp 400.000 yang merupakan uang sedekah dari jemaah selama dua bulan terakhir.

Namun, lanjutnya, aksi pencurian tersebut terus terjadi dan pencurian isi kotak amal pada Rabu lalu merupakan yang ke-4 dalam 2 tahun terakhir.

"Sekitar satu setengah tahun lalu, kotak amal tidak dibuka hampir selama satu tahun. Kami sudah berencana mau membuka tapi kedahuluan dicuri," ujarnya.

Kata Zamroni, pencuri bahkan tidak hanya menyasar isi kotak amal tapi juga microphone Musala yang baru dibeli. Pencurian microphone itu terjadi beberapa bulan lalu.

Karena itu, lanjutnya, pengurus Musala sepakat membeli kamera pengawas CCTV untuk di pasang di dalam dan teras Musala.

"CCTV kami pasang sekitar dua pekan lalu," terangnya.

Zamroni meyakini pelaku 4 kali pencurian isi kotak amal Musala Baitussalim itu adalah orang yang sama. Dari rekaman CCTV terlihat pelaku terlihat seperti sudah hafal seluk beluk area Musala.

Pelaku, kata dia, memarkir sepeda motornya persis di depan pintu samping yang tidak terkunci, lalu masuk menuju sudut ruang Musala dan membobol kotak amal menggunakan tang.

Kamera CCTV tersebut, kata dia, sebenarnya cukup jelas merekam aksi pelaku namun sayang pelaku sengaja menggunakan sepeda motor tanpa pelat nomor polisi.

Zamroni menambahkan bahwa aksi pencurian kotak amal masjid dan musala juga terjadi di tempat lain di Kelurahan Nglegok dan sekitarnya.

Jemaah, kata dia, berharap pihak kepolisian dapat segera menangkap pelaku untuk memberikan efek jera kepada para pelaku pencurian kotak amal lainnya.

Dihubungi Kompas.com, Kapolsek Nglegok Iptu Nur Budi Santosa mengatakan pihaknya sudah mendatangi TKP untuk meminta keterangan pengurus Mushala dan mengumpulkan bukti-bukti termasuk rekaman CCTV.

"Saat ini sedang kami lakukan penyelidikan. Mohon doanya semoga pelaku segera dapat kami tangkap," ujarnya.*

https://surabaya.kompas.com/read/2023/08/18/120414478/maling-kotak-amal-mushala-di-blitar-terekam-cctv-diburu-polisi

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com