Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Pengemudi Mobil di Blitar Gagal Kabur Usai Senggolan dengan Motor karena Ban Pecah...

Kompas.com - 08/08/2023, 10:42 WIB
Asip Agus Hasani,
Krisiandi

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Sebuah mobil minibus Daihatsu Xenia silver yang dikemudikan BP (58) bersenggolan dengan sepeda motor Honda Vario yang dikemudikan AC (20) di jalan raya Desa Pojok, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Senin (7/8/2023).

Akibatnya, sepeda motor yang dikendarai AC, warga Desa Ponggok, Kecamatan Ponggok, itu terpental sehingga AC mengalami luka berat, kaki kanannya patah.

Menyadari sepeda motor yang bersenggolan dengan mobilnya terpental, BP tidak menghentikan mobil. Sebaliknya, dia justru memacu mobilnya, berusaha melarikan diri.

Baca juga: Polisi Sebut Pengemudi Pajero Pelaku Tabrak Lari di Bali WN Irlandia, Sudah Ditangkap

Kepala Unit Laka Lantas Polres Blitar Kota Ipda Bagus Prabowo mengatakan, BP berusaha melarikan diri karena takut diamuk warga yang berada di lokasi kejadian.

“Pengakuan dari pengemudi minibus dia takut karena banyak warga. Dia tancap gas dan akhirnya dikejar sejumlah warga dengan sepeda motor,” kata Bagus saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (7/8/2023) malam.

Menyadari dirinya dikejar, BP semakin panik dan memacu mobilnya lebih kencang meskipun aspal jalan banyak berlubang karena kerusakan.

Kurang dari satu kilometer dari lokasi kejadian, kata Bagus, BP menghentikan mobilnya dan menepi meskipun bukan karena BP bermaksud menyerahkan diri tapi karena ban mobilnya pecah.

Bahkan, velg roda bagian kanan belakang mobil itu juga pecah.

Baca juga: Kronologi Pajero Tabrak Lari Pemotor di Bali, Korban Tewas dengan Kondisi Luka di Kepala

“Benar. Ban mobil pecah, sobek. Sepertinya karena mobil dipacu dalam kecepatan tinggi di jalanan yang berlubang,” terang Bagus.

Bagus mengatakan, saat ini BP masih ditahan pihak kepolisian untuk dimintai keterangan, sedangkan AC masih menjalani perawatan di rumah sakit karena patah tulang.

“Pengemudi mobil masih kita mintai keterangan hingga saat ini. Kita akan proses hukum yang bersangkutan karena tidak menghentikan kendaraannya meski tahu terjadi benturan yang mengakibatkan kecelakaan,” terangnya.

Kronologi kejadian

Kecelakaan itu terjadi saat minibus yang dikemudikan BP dan sepeda motor yang dikendarai AC melaju satu arah yang sama.

Baca juga: WN Irlandia Jadi Tersangka Tabrak Lari yang Tewaskan Pemotor di Bali, Sopiri Mobil Sambil Mabuk

Di lokasi kejadian, AC mencoba mendahului minibus BP namun di tengah upaya itu sepeda motor AC menyenggol bagian samping depan minibus yang dikemudikan BP.

“Kemungkinan sepeda motor terlalu dekat dengan mobil sehingga terjadi benturan yang mengakibatkan sepeda motor terpental,” ujarnya.

Menurut Bagus, pihaknya menduga posisi BP saat bersenggolan dengan sepeda motor AC sebenarnya cenderung menguntungkan secara hukum.

Baca juga: Buntut Tabrak Lari 4 Motor di Bandung Barat, Bos Angkot Terancam Sanksi

Namun, lanjutnya, BP tidak menghentikan mobilnya dan memberikan pertolongan kepada AC sebagaimana diperintahkan oleh peraturan lalu lintas.

Sebaliknya, kata Bagus, BP malah memacu mobilnya dan dengan sengaja berusaha melarikan diri.

Menurut Bagus, terbuka kemungkinan adanya perdamaian antara AC dan BP namun hal itu dapat dilakukan setelah proses penyelidikan selesai dan AC telah siap memberikan keterangan kepada pihak kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

20.000 Buruh Akan Geruduk Kantor Gubernur Jatim Saat May Day, Ini Rutenya

20.000 Buruh Akan Geruduk Kantor Gubernur Jatim Saat May Day, Ini Rutenya

Surabaya
Dugaan Pemerkosaan Remaja di Jember Terungkap dari Catatan Buku Harian Korban

Dugaan Pemerkosaan Remaja di Jember Terungkap dari Catatan Buku Harian Korban

Surabaya
Camat Sebut Perahu Tenggelam di Gresik Angkut Mahasiswa yang Jalani Pelantikan

Camat Sebut Perahu Tenggelam di Gresik Angkut Mahasiswa yang Jalani Pelantikan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Perahu yang Tenggelam dan Tewaskan 1 Orang di Bawean Gresik Diduga Kelebihan Muatan

Perahu yang Tenggelam dan Tewaskan 1 Orang di Bawean Gresik Diduga Kelebihan Muatan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Cerita 'Shin Tae-yong KW' Asal Ponorogo Saat Nobar Timnas: Banyak Warga Rebutan Foto

Cerita "Shin Tae-yong KW" Asal Ponorogo Saat Nobar Timnas: Banyak Warga Rebutan Foto

Surabaya
Sugirah Bakal Bersaing dengan Ipuk dalam Pilkada Banyuwangi 2024, Indikasi Perang Dingin Menguat

Sugirah Bakal Bersaing dengan Ipuk dalam Pilkada Banyuwangi 2024, Indikasi Perang Dingin Menguat

Surabaya
Perahu Berpenumpang 14 Orang Terbalik di Gili Noko Gresik, 1 Meninggal

Perahu Berpenumpang 14 Orang Terbalik di Gili Noko Gresik, 1 Meninggal

Surabaya
Sederet Fakta Kasus Kakek Bunuh Istri lalu Serahkan Diri Usai Tenggak Racun Tikus

Sederet Fakta Kasus Kakek Bunuh Istri lalu Serahkan Diri Usai Tenggak Racun Tikus

Surabaya
Pemkab Mojokerto Kucurkan Dana Rp 82 Miliar untuk Pilkada 2024

Pemkab Mojokerto Kucurkan Dana Rp 82 Miliar untuk Pilkada 2024

Surabaya
Tangis Mbah Wiji Kembali Bertemu Sang Anak yang Dikira Sudah Meninggal, Terpisah 30 Tahun

Tangis Mbah Wiji Kembali Bertemu Sang Anak yang Dikira Sudah Meninggal, Terpisah 30 Tahun

Surabaya
Hama Ulat Bulu Serang Permukiman Warga di Situbondo

Hama Ulat Bulu Serang Permukiman Warga di Situbondo

Surabaya
Bupati Banyuwangi Sesalkan Kekerasan Seksual di Pulau Merah, Pemkab Beri Bantuan Hukum dan Psikologis

Bupati Banyuwangi Sesalkan Kekerasan Seksual di Pulau Merah, Pemkab Beri Bantuan Hukum dan Psikologis

Surabaya
Kronologi Tawuran dan Tewasnya Pemuda 18 Tahun di Surabaya

Kronologi Tawuran dan Tewasnya Pemuda 18 Tahun di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com