"Pada akhirnya saya rela demi anak dan cita-cita anak saya," katanya.
Novianti rutin mengunjungi anaknya setiap hari minggu. Ia pun menyiapkan uang jajan tidak lebih dari Rp 50.000 dalam sepekan.
"Meski jauh tapi saya selalu berusaha datang ke sekolahnya setiap minggu. Kondisi anak saya sangat baik di sana," katanya.
Ia bercerita, anaknya bermimpi menjadi polisi wanita. Baginya, itu berat di tengah keterbatasan ekonomi keluarga.
Baca juga: Kuota Sekolah Rakyat Rintisan Sragen Hampir Penuh, Pendaftaran Ditutup 17 Oktober
Namun, hadirnya sekolah rakyat seolah memberikan harapan baru. Anaknya bisa bersekolah dengan fasilitas yang baik.
Bahkan dengan pola makan yang diatur dengan haik oleh sekolah.
"Sejak itu hanya bisa berdoa semoga anak saya bisa sukses sesuai cita-citanya," ucapnya.
Novianti menitipkan anaknya secara penuh kepada sekolah rakyat sehingga bisa tumbuh sukses dan meraih cita-citanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang