SURABAYA, KOMPAS.com - Di tengah disrupsi teknologi digital dan media sosial, perubahan pola terjadi di sejumlah sektor, termasuk di industri pasar ritel.
Gencarnya aktivitas online shop memang menjadi tantangan tersendiri bagi para pedagang toko offline yang kerap kali merasakan penurunan penjualan yang cukup drastis.
Tidak jarang juga, para pedagang terpaksa gulung tikar atau beralih memilih berjualan melalui online shop demi mengikuti perkembangan zaman.
Sebagaimana yang dialami beberapa tenant di Pusat Grosir Surabaya (PGS). Di sana, para pedagang tidak hanya melayani pembelian secara langsung, tetapi juga aktif berjualan live di media sosial.
Baca juga: Wanita di China Ini Hasilkan Rp 230 M dalam Seminggu dari Jualan Live Online
Selain itu, beberapa pedagang tampak sibuk melakukan pengemasan barang, termasuk menempelkan label untuk pengiriman ke luar kota maupun luar pulau.
Aktivitas tersebut menunjukkan bahwa PGS telah bertransformasi dengan menggabungkan model bisnis grosir tradisional dengan strategi digital masa kini.
Salah satunya, Syarifa, owner Faza Store yang sekitar 4 tahun berdagang produk-produk kerudung di PGS.
Ia menceritakan, sudah sekitar satu tahun terakhir berdagang lewat live streaming sembari berjualan di toko offline.
Hal itu ia lakukan untuk meningkatkan penjualan karena tingginya minat masyarakat terhadap pembelian melalui online shop.
“Karena kan sekarang apa-apa serba online, kalau kita juga enggak bisa mengikuti zaman ya enggak nututi,” katanya saat ditemui Kompas.com di PGS, Jumat (20/6/2025).
Baca juga: Cerita Pengusaha Batik di Solo, Merambah Jualan Online dan Punya 250 Karyawan
Setiap harinya, Syarifa bersama karyawannya akan melakukan live streaming sejak pagi hingga malam hari menjelang toko tutup.
Jika sebelumnya hanya sekitar 20-30 kerudung yang terjual, kini ia bisa meningkatkan penjualan dua hingga tiga kali lipat melalui live streaming dan online shop.
“Kita kan enggan bisa hanya mengandalkan pembeli yang datang ke toko, kalau dibantu lewat live streaming sama online shop saja sudah lumayan ngebantu penjualan banget sih, Mbak,” tuturnya.
Ada juga Fahriza, pemilik toko aksesoris wanita yang mengungkapkan bahwa penjualan online shop membantunya memperluas pasar, di samping meningkatkan omzet.
Ia juga menerima pesanan secara online dari berbagai kota, seperti Bandung, Jakarta, bahkan Papua.