Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transformasi Pusat Grosir Surabaya, Saat Para Pedagang Mulai Berjualan Lewat "Live Streaming"

Kompas.com, 20 Juni 2025, 18:27 WIB
Azwa Safrina,
Icha Rastika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Di tengah disrupsi teknologi digital dan media sosial, perubahan pola terjadi di sejumlah sektor, termasuk di industri pasar ritel. 

Gencarnya aktivitas online shop memang menjadi tantangan tersendiri bagi para pedagang toko offline yang kerap kali merasakan penurunan penjualan yang cukup drastis.

Tidak jarang juga, para pedagang terpaksa gulung tikar atau beralih memilih berjualan melalui online shop demi mengikuti perkembangan zaman.

Sebagaimana yang dialami beberapa tenant di Pusat Grosir Surabaya (PGS). Di sana, para pedagang tidak hanya melayani pembelian secara langsung, tetapi juga aktif berjualan live di media sosial.

Baca juga: Wanita di China Ini Hasilkan Rp 230 M dalam Seminggu dari Jualan Live Online

Selain itu, beberapa pedagang tampak sibuk melakukan pengemasan barang, termasuk menempelkan label untuk pengiriman ke luar kota maupun luar pulau.

Aktivitas tersebut menunjukkan bahwa PGS telah bertransformasi dengan menggabungkan model bisnis grosir tradisional dengan strategi digital masa kini.

Salah satunya, Syarifa, owner Faza Store yang sekitar 4 tahun berdagang produk-produk kerudung di PGS.

Ia menceritakan, sudah sekitar satu tahun terakhir berdagang lewat live streaming sembari berjualan di toko offline.

Hal itu ia lakukan untuk meningkatkan penjualan karena tingginya minat masyarakat terhadap pembelian melalui online shop.

“Karena kan sekarang apa-apa serba online, kalau kita juga enggak bisa mengikuti zaman ya enggak nututi,” katanya saat ditemui Kompas.com di PGS, Jumat (20/6/2025).

Baca juga: Cerita Pengusaha Batik di Solo, Merambah Jualan Online dan Punya 250 Karyawan

Setiap harinya, Syarifa bersama karyawannya akan melakukan live streaming sejak pagi hingga malam hari menjelang toko tutup.

Jika sebelumnya hanya sekitar 20-30 kerudung yang terjual, kini ia bisa meningkatkan penjualan dua hingga tiga kali lipat melalui live streaming dan online shop.

“Kita kan enggan bisa hanya mengandalkan pembeli yang datang ke toko, kalau dibantu lewat live streaming sama online shop saja sudah lumayan ngebantu penjualan banget sih, Mbak,” tuturnya.

Ada juga Fahriza, pemilik toko aksesoris wanita yang mengungkapkan bahwa penjualan online shop membantunya memperluas pasar, di samping meningkatkan omzet. 

Ia juga menerima pesanan secara online dari berbagai kota, seperti Bandung, Jakarta, bahkan Papua.

“Lumayan sih, Mbak, jadi daripada hanya menunggu pembeli datang ke toko, kita bisa nyambi (mengisi waktu luang) sambil jualan di online shop,” tutur Fahriza.

Menurutnya, setiap pedagang offline harus terus berkreasi dan mengikuti perkembangan zaman dalam memasarkan produknya.

“Kita enggak bisa diam saja karena saingan semakin tinggi, harga barang semakin mahal, jadi mau gak mau harus terus kreatif dan mengikuti zaman,” ucapnya.

Baca juga: Omzet Menurun, Pedagang di Pasar Ular Jakut Kini Ikut Jualan Online

Hal tersebut tidak hanya dirasakan oleh UMKM atau pedagang kecil, tetapi juga mal-mal besar yang kerap terancam sepi pengunjung bahkan pailit jika tidak terus berinovasi.

Siapkan studio pemasaran digital

Oleh karena itu, Manager Operasional PT Jasamitra Propertindo selaku manajemen pengelola PGS, Agung Santoso menyebut pihaknya berencana akan menyediakan studio pemasaran digital dalam rangka mendorong kreativitas para pelaku usaha dalam berdagang.

“Supaya mereka nantinya juga bisa lebih, lebih kreatif lagi, kita ini akan kita akan kita berikan fasilitas, cuma kan kita masih siapkan dulu supaya nanti kita ajak kerja sama beberapa pihak,” kata Agung.

Ia menyampaikan, rencananya studio tersebut akan disediakan secara gratis bagi seluruh tenant PGS apabila ingin berdagang lewat live streaming.

“Nanti kita sediakan ruangan-ruangan supaya mereka kalau waktunya mau live atau semisal mau ada program-program yang terkait dengan usahanya dia bisa menggunakan fasilitas yang kita sediakan,” katanya. 

Nantinya, para pedagang akan bergantian menggunakan fasilitas tersebut dan diberikan batas waktu tertentu.

“Kalau dia mau live, semisal saya mau live 2 jam, nanti kita atur karena ini kan juga harus bergantian waktunya dengan (pedagang) yang lainnya,” ujarnya.

Baca juga: Jualan Live Terancam Dilarang, Pedagang Tanah Abang: Waktu Covid-19 Banyak yang Hidup dari Sana

Meskipun Agung belum bisa memastikan kepastian waktu pelaksanaan, pihaknya akan merealisasikan rencana pembangunan studio tersebut secepatnya.

“Kami juga sedang menyiapkan itu supaya mudah-mudahan nanti dalam waktu yang tidak lama ini kita dapat mengakomodasi seluruh kepentingan dari semua pihak yang ada di dalamnya,” ungkapnya.

“Kita nanti juga akan berkoordinasi sama para pedagang dulu agar mungkin mereka mau menyiapkan stok barangnya lebih banyak atau tim kreatifnya karena kan tidak semua pedagang juga punya kemampuan untuk itu,” kata dia. 

Melalui studio pemasaran digital itu, tidak hanya untuk meningkatkan omzet penjualan tetapi juga memberikan ruang agar para pedagang dapat berkreasi lebih leluasa dan nyaman.

“Biasanya para tenant kan juga menyimpan stok barang-barangnya di toko itu sehingga seringkali duduk aja susah, nah makanya kita sediakan satu ruangan yang bisa mereka pakai untuk berjualan live lebih leluasa dan nyaman,” tuturnya. 

Menurutnya, di tengah perkembangan teknologi yang pesat, para pelaku usaha harus terus melakukan terobosan, berpikir kreatif, dan mengikuti zaman.

“Ya, salah satunya, kami pengelola hanya memberikan fasilitas yang nantinya bisa di manfaatkan untuk kepentingan para pelaku usaha. Yang dulunya konvensional dengan adanya medsos dengan perkembangan teknologi dan sebagainya kan harus menyesuaikan,” paparnya.

Ia berharap, para pedagang dapat terus meningkatkan omzet dan mengambangkan bisnisnya.

“Mungkin kalau baru dua kali live streaming enggak langsung bisa menambah omzet.

Namun, kalau dia rutin lakukan itu, orang lama-lama akan notice dan kita harapkan bisa menjadi satu peningkatan terhadap omzet bagi mereka,” katanya. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau