SUMENEP, KOMPAS.com - Polisi meringkus Dedi Ardianto (23), warga Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, karena kedapatan menyimpan arak bali sebanyak 271 botol di dalam rumahnya.
Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, mengungkapkan bahwa Dedi Ardianto tidak memiliki izin atau secara ilegal menyimpan dan menjual minuman memabukkan itu.
"Tanpa (memiliki) izin," kata AKP Widiarti di Sumenep, Senin (10/3/2025).
Baca juga: Jelang Ramadan, Polres Pasuruan Kota Amankan 860 Botol Arak Bali
Polres Sumenep merilis video pengungkapan minuman beralkohol itu.
Awalnya, anggota polisi berusaha mencari barang bukti di sekitar rumah hingga ke kamar tidur. Namun, tidak berhasil.
Setelah melalui diskusi yang alot antara polisi dengan pemilik rumah, seseorang yang diduga adalah Dedi Ardianto akhirnya membuka sebuah rumah dan menunjukkan di mana minuman beralkohol itu disembunyikan.
Baca juga: Polres Blitar Gagalkan Pengiriman Ilegal 6.307 Botol Arak Bali ke Kalimantan
Polisi langsung mengeluarkan tiga kardus besar berisi arak bali yang sudah dikemas dalam botol air mineral berukuran sedang dengan tutup warna hitam dan stiker bergambar barong.
Setelah dilakukan pendataan, polisi langsung menaikkan minuman beralkohol itu ke dalam mobil untuk dibawa ke Polres Sumenep.
Menurut Widiarti, pengungkapan itu berawal dari laporan masyarakat terkait adanya aktivitas penjualan miras tanpa izin di wilayah hukum Kecamatan Bluto.
"Dari laporan itu, Unit Patroli Kota Satuan Samapta langsung menuju lokasi dan melakukan penyelidikan," sambungnya.
Setelah menemukan barang bukti, polisi juga membawa pemiliknya ke Polres Sumenep untuk pemeriksaan lebih lanjut dan diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
"Pelaku diduga melanggar Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 15 Tahun 2013 tentang Minuman Beralkohol," tutup Widiarti.
Polisi mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam memberikan informasi terkait peredaran miras ilegal. Tujuannya untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah hukum Kabupaten Sumenep.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang