MADIUN, KOMPAS.com - Kecelakaan Kereta Api Kertanegara jurusan Malang-Purwokerto yang menabrak truk pengangkut pupuk di Kediri berdampak pada pembatalan perjalanan dua kereta api.
Tak hanya itu, akibat kecelakaan tersebut, dua kereta api dilaporkan mengalami keterlambatan lebih dari dua jam.
Manager Humas Daop 7 Madiun, Rokhmad Makin Zainul, yang dikonfirmasi Kompas.com pada Senin (10/3/2025), menyatakan lima kereta api terdampak perjalanannya akibat kecelakaan yang dialami KA Kartanegara di Kediri.
“Kereta api yang dibatalkan perjalanannya yakni KA Malioboro Ekspres (KA 170) hanya lintas Kertosono-Blitar-Malang, KA Commuter Line Penataran (CL 425) hanya lintas Kras-Kertosono, dan KA Commuter Line Dhoho (CL 404) hanya lintas Kertosono-Ngujang,” ujar Zainul.
Baca juga: Penjaga Pintu Perlintasan Tertidur, KA Kertanegara Tabrak Truk Gandeng di Blitar
Sementara itu, dua kereta yang mengalami keterlambatan lebih dari dua jam akibat kecelakaan tersebut adalah KA Kertanegara (KA 167) relasi Malang–Purwokerto yang mengalami keterlambatan selama 147 menit dan KA Kahuripan (KA 274) relasi Kiaracondong–Blitar yang mengalami keterlambatan selama 135 menit.
Sebagai bentuk kompensasi, ungkap Zainul, pelanggan KA Kertanegara (KA 167) dan KA Kahuripan (KA 274) telah menerima service recovery untuk keterlambatan lebih dari satu jam pertama.
Baca juga: 2 Jalur Rel di Grobogan Sudah Dapat Dilalui, Perjalanan Kereta Kembali Normal
Terkait kejadian tersebut, Zainul menyatakan, KAI Daop 7 Madiun menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan KA yang terdampak atas kejadian KA Kertanegara relasi Stasiun Malang-Purwokerto yang tertabrak truk di JPL 267 KM 174+816 antara Stasiun Kras-Ngadiluwih.
Zainul menyatakan kereta api memiliki jalur tersendiri dan tidak dapat berhenti secara tiba-tiba seperti kendaraan lainnya.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau pengguna jalan untuk selalu mendahulukan perjalanan kereta api.
“Ketidakpatuhan terhadap peringatan ini dapat membahayakan tidak hanya pengguna jalan, tetapi juga sarana dan prasarana kereta api, serta mengancam keselamatan dan keamanan perjalanan KA maupun masyarakat,” jelas Zainul.
Zainul menuturkan akibat kecelakaan tersebut terjadi kerusakan pada sarana kereta api, gangguan operasional, serta menyebabkan korban luka di pihak masinis.
"Akibat kejadian tersebut, terjadi kerugian berupa kerusakan lokomotif, keterlambatan perjalanan KA, perubahan pola operasi, serta pelayanan KA. Bahkan, awak KA mengalami luka-luka," imbuh Zainul.
Kendati demikian, Zainul menegaskan seluruh pelanggan dalam kondisi selamat dan situasi tetap kondusif.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang