Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Avanza Dibiarkan Begitu Saja di Sawah dan Menghebohkan Warga Lamongan

Kompas.com, 31 Juli 2024, 20:43 WIB
Hamzah Arfah,
Farid Assifa

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Mobil Toyota Avanza warna silver nomor polisi S 1731 LY sempat menghebohkan warga di Desa Rancangkencono, Kecamatan/Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Sebab saat dijumpai warga, mobil itu berada di sawah tanpa ada pemilik maupun pengemudi.

Kejadian tersebut bermula ketika ada warga melihat mobil tersebut di sawah sebelah Waduk Desa Rancangkencono dan ditinggalkan begitu saja tanpa ada orang di sekitarnya pada Rabu (31/7/2024) pagi.

Baca juga: Video Viral Pegawai SPBU di Lamongan Bentak Konsumen, Berujung Minta Maaf

Kabar tersebut kemudian cepat menyebar ke warga. Lantaran curiga mobil itu hasil kejahatan, warga lantas melaporkan temuan tersebut kepada polisi.

Polisi langsung menindaklanjuti laporan itu dengan mendatangi lokasi.

"Sekitar pukul 06.30 WIB, kami mendapatkan informasi jika ada mobil yang ditinggalkan di area persawahan di sebelah Waduk Rancangkencono. Kemudian kami mendatangi TKP," ujar Kapolsek Lamongan Kota Kompol Mukhamad Fadelan saat dihubungi, Rabu.

Saat tiba di lokasi, kepolisian mendapati ban belakang mobil dalam keadaan selip, sementara ban depan mobil naik ke pematang sawah.

Tidak lama berselang, pemilik mobil atas nama Fathur Rahim Khoirur (29), warga Desa Mekaderejo, Kecamatan Kedungpring, Lamongan, datang ke lokasi.

"Sekitar 10 menit kemudian, datang korban atas nama Fathur yang mengaku bahwa mobil tersebut adalah miliknya, dengan menunjukkan STNK mobil," tutur Fadelan.

Kepada polisi, Fathur mengatakan, mobil miliknya sengaja ditinggalkan begitu saja di lokasi karena terperosok dari atas tanggul waduk.

Pada saat itu, Fathur mengemudi seorang diri menuju Kecamatan Tikung melewati Desa Rancangkencono. Namun ia salah jalan dan melewati tanggul waduk, Rabu dini hari.

"Menyadari hal tersebut (salah jalan), korban berusaha memutar balik mobil yang dikendarainya. Namun mobil yang dikendarai justru terperosok ke sawah," ucap Fadelan.

Fathur juga mengaku sudah berusaha mengeluarkan mobil dari sawah tetapi gagal karena ban belakang selip dan ban depan naik di pematang.

Ia kemudian menghubungi salah seorang temannya dan menginap di sana sambil menunggu pagi untuk evakuasi mobil.

Baca juga: Bocah 5 Tahun di Lamongan Tewas Diduga Tersetrum Jebakan Tikus di Sawah

Namun sebelum Fathur dan temannya datang ke lokasi, rupanya mobil itu sudah lebih dahulu ditemukan warga hingga heboh.

"Sekitar pukul 07.45 WIB, mobil akhirnya berhasil dievakuasi anggota bersama dengan warga sekitar. Tidak ada korban jiwa maupun luka, mobil mengalami rusak ringan," kata Fadelan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau