KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang pegawai wanita salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Lamongan, Jawa Timur, sempat viral di media sosial Instagram.
Video itu viral gara-gara pegawai tersebut membentak konsumen wanita yang hendak mengisi bahan bakar.
Video itu diunggah @pojoklamongan maupun @lamongan.update. Insiden tersebut terjadi di SPBU Jalan Kombespol perempatan Polres Lamongan, tepatnya di Jalan M Duryat, Jetis, Kecamatan/Kabupaten Lamongan, Sabtu (27/7/2024).
Baca juga: Pria di Bima Aniaya Pegawai SPBU, Pelaku Sempat Mengomeli Korban
Kejadian bermula ketika pegawai itu meminta konsumen wanita tersebut mengantre untuk mengisi bahan bakar.
Namun, pegawai tersebut meminta dengan nada tinggi dan terkesan kurang sopan. Ini membuat wanita konsumen tersebut tidak terima sehingga terjadi percekcokan.
Wanita konsumen yang ada dalam video itu meminta kepada petugas SPBU supaya lebih sopan dalam menegur. Tidak perlu dengan nada tinggi alias membentak.
"Kok iso lho mbak, kan ngomong apik-apik iso lho mbak, kok aku mok sentak-sentak (kok bisa sih mbak, ngomong secara baik-baik kan bisa, kok malah saya dibentak-bentak)," ujar wanita konsumen dalam video tersebut.
Unggahan tersebut mendapat banyak respons warganet. Sebagian warganet yang berkomentar mengaku pernah mendapat perlakuan serupa dari oknum pegawai tersebut ketika sedang mengisi BBM di SPBU tersebut.
Setelah video tersebut viral dan menuai banyak respons, wanita pegawai SPBU yang mengaku bernama Eva itu meminta maaf. Terutama kepada sosok Andini, konsumen yang sempat dibentak dalam video tersebut.
Baca juga: Pegawai SPBU di Karawang Nyambi Jual Tembakau Gorila via Instagram
"Assalamualaikum warrahmatullahi wabarokatuh, saya Eva pegawai SPBU Jetis, ingin meminta maaf sebesar-besarnya kepada Mbak Andini dan seluruh masyarakat Lamongan yang pernah saya bentak, atau mendapat hal tindakan tidak mengenakkan dari saya," ucap Eva melalui video permintaan maaf yang diunggah di Instagram.
"Dengan sadar saya berjanji tidak melakukan tindakan seperti tadi (serupa) di kemudian hari dan jika saya melanggar kesalahan yang sama, saya siap menanggung risikonya dan saya siap untuk mengundurkan diri," janji Eva.
"Saya berharap kepada seluruh masyarakat di Lamongan untuk bisa memaafkan kesalahan saya dan memberikan kesempatan kepada saya untuk bisa bekerja lebih baik lagi," tutur Eva.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang