Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Ketakutan soal Blokir KK, Ini Respons Dispendukcapil Surabaya

Kompas.com - 02/07/2024, 22:34 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 42.804 kartu keluarga (KK) di Surabaya, Jawa Timur, berpotensi diblokir karena tempat tinggal berbeda dengan data tercantum. Dari jumlah itu 4.646 di antaranya telah melakukan klarifikasi.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan, pihaknya mendapatkan data 42.804 KK tersebut dari aplikasi Cek In.

Kemudian, lanjut dia, Pemkot Surabaya mengirimkan surat kepada warga yang KK-nya diduga tidak sesuai alamat tersebut agar nantinya bisa langsung dikonfirmasikan kembali.

Baca juga: Pemkot Surabaya Terapkan Blokir KK, Warga Bingung dan Takut

"Kami ingin memastikan, apakah warga yang di daerah itu pindah. Caranya seperti apa? memberikan hak jawab kepada warga untuk melakukan konfirmasi," kata Eddy di Balai Kota, Selasa (2/7/2024).

Selanjutnya, kata Eddy, dari total 42.804 KK yang tercantum di aplikasi Cek In tersebut, sebanyak 4.646 di antaranya sudah mengonfirmasi masih tinggal di lokasi yang tertera di data.

"Sebenarnya yang ingin kami ketahui adalah posisinya (warga) ada di mana. Jadi selama satu Minggu kemarin, kami sudah mendapatkan konfirmasi sejumlah 4.646 KK," jelasnya.

Selain itu, Eddy mendapatkan laporan, ada sekitar 400 KK yang tidak tinggal di alamat yang tercantum. Akan tetapi, ratusan KK tersebut tak mendapatkan surat pemberitahuan.

"Kami mendapatkan laporan 400 KK yang dilaporkan oleh pemilik rumahnya, RT, kalau mereka tak ada di tempat. Tapi data ini masih kami olah, nanti kami kembalikan lagi ke masyarakat," ujarnya.

Lebih lanjut, Eddy mengingatkan kepada masyarakat bahwa surat pemberitahuan itu hanya untuk konfirmasi. Sebab, sejumlah warga takut KK-nya sudah terblokir ketika menerimanya.

"Perlu saya sampaikan, data yang kemarin itu belum diblokir atau belum dinonaktifkan, yang berhak melakukan penonaktifan itu Ditjen Kependudukan dan pencatatan sipil Kemendagri," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Wahyu Hestiningdiah, warga Ngagel Rejo, Kecamatan Wonokromo, kaget karena secara tiba-tiba mendapat pemberitahuan KK-nya masuk daftar blokir.

“Ketua Kelompok Dasawisma Ngagel Rejo ngeshare file excel, isinya daftar warga Ngagel Tirto 3 yang diblokir KK-nya. Salah satunya keluargaku,” kata Wahyu saat dikonfirmasi melalui telepon, Senin (1/7/2024).

Wahyu pun bingung karena kedua orangtuanya sudah tinggal di rumah tersebut sejak menikah, sekitar tahun 1980 silam. Selain itu, dia dan keluarga tidak pernah pindah tempat.

“Dari saya lahir sampai sekarang, kami enggak pernah pindah sampai sekarang. Karena itu rumah tetap, bukan kos atau kontrak,” jelasnya.

Baca juga: Disdik Jabar Temukan 89 Kasus Pemalsuan Kartu Keluarga pada PPDB 2023

Lebih lanjut, Wahyu mengonfirmasikan terkait pemblokiran KK tersebut ke kantor Kelurahan Ngagel Rejo. Ternyata, dia menemukan sejumlah warga lainnya yang mengeluhkan hal serupa.

“(Saat dikonfirmasi) pihak kelurahan malah ngomong begini, ‘kalau diblokir berarti ibu enggak pernah nempati rumah ini’," ucapnya.

"(Ibu) saya itu dari menikah sampai sekarang, anaknya dari bayi sampai sekarang semuanya itu tinggal di Ngagel. Lalu dia (petugas) ngomong ‘lho ibu jangan bohong, nanti ibu disurvei lho ke rumah’," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Pj Wali Kota Malang Keruk Sendiri Sedimen Irigasi Penyebab Banjir

Saat Pj Wali Kota Malang Keruk Sendiri Sedimen Irigasi Penyebab Banjir

Surabaya
Wapres soal Evaluasi Menkominfo dan Kepala BSSN: Jabatan Politis Wewenang Presiden

Wapres soal Evaluasi Menkominfo dan Kepala BSSN: Jabatan Politis Wewenang Presiden

Surabaya
Narkoba dari Pabrik di Kota Malang Dipasarkan via Toko Daring

Narkoba dari Pabrik di Kota Malang Dipasarkan via Toko Daring

Surabaya
Jembatan Apung di Pulau Bawean Gresik Putus Imbas Cuaca Buruk

Jembatan Apung di Pulau Bawean Gresik Putus Imbas Cuaca Buruk

Surabaya
Dekan FK Unair Dicopot karena Tolak Dokter Asing, Dosen Ancam Mogok Kerja

Dekan FK Unair Dicopot karena Tolak Dokter Asing, Dosen Ancam Mogok Kerja

Surabaya
Soal Temuan Pabrik Narkoba di Malang, Pj Wali Kota: Saya Kaget

Soal Temuan Pabrik Narkoba di Malang, Pj Wali Kota: Saya Kaget

Surabaya
'Gaibnya' WN Malaysia Pengendali Pabrik Narkoba di Malang, Ada Suara Tak Ada Rupa

"Gaibnya" WN Malaysia Pengendali Pabrik Narkoba di Malang, Ada Suara Tak Ada Rupa

Surabaya
'Restorative Justice', 2 Santri di Situbondo yang Curi Susu Dibebaskan, Mengaku Uang Bulanan Kurang

"Restorative Justice", 2 Santri di Situbondo yang Curi Susu Dibebaskan, Mengaku Uang Bulanan Kurang

Surabaya
Mantan Rektor Unair Sebut Pencopotan Dekan FK Tak Sesuai Prosedur

Mantan Rektor Unair Sebut Pencopotan Dekan FK Tak Sesuai Prosedur

Surabaya
5 Fakta Pabrik Narkoba di Kota Malang, di Antaranya Dikendalikan Warga Negara Malaysia

5 Fakta Pabrik Narkoba di Kota Malang, di Antaranya Dikendalikan Warga Negara Malaysia

Surabaya
Hujan Deras dan Angin Kencang di Banyuwangi, Satu Rumah Rusak Tertimpa Pohon

Hujan Deras dan Angin Kencang di Banyuwangi, Satu Rumah Rusak Tertimpa Pohon

Surabaya
Mahasiswa dan Guru Besar Gelar Aksi Bela Dekan FK Unair yang Dicopot Usai Tolak Dokter Asing

Mahasiswa dan Guru Besar Gelar Aksi Bela Dekan FK Unair yang Dicopot Usai Tolak Dokter Asing

Surabaya
Cerita Sopir 1 Jam Terjebak Macet di Jalur Gumitir Imbas Truk Terguling

Cerita Sopir 1 Jam Terjebak Macet di Jalur Gumitir Imbas Truk Terguling

Surabaya
Alasan Unair Memberhentikan Dekan FK: Kebijakan Internal untuk Tata Kelola Lebih Baik

Alasan Unair Memberhentikan Dekan FK: Kebijakan Internal untuk Tata Kelola Lebih Baik

Surabaya
Temuan-temuan 'Kakap' dari Pabrik Narkoba di Malang

Temuan-temuan "Kakap" dari Pabrik Narkoba di Malang

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com