SURABAYA, KOMPAS.com - Sejumlah mahasiwa, dokter, pengajar, alumni, dan guru besar menggelar aksi dukungan kepada Prof. Budi Santoso yang dicopot dari jabatan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) diduga setelah menolak dokter asing.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, massa aksi terlihat sudah memenuhi halaman Kampus A, FK Unair, Kamis (4/7/2024), sejak pukul 13.00 WIB.
Baca juga: Alasan Unair Memberhentikan Dekan FK: Kebijakan Internal untuk Tata Kelola Lebih Baik
Koordinator Aksi dr Yan Efrata Sembiring mengatakan, pencopotan jabatan Budi merupakan tindakan yang melanggar konstitusi. Sebab, pernyataan penolakan dokter asing merupakan hak asasi manusia.
“Pemberhentian Prof Budi dari jabatannya sebagai Dekan FK Unair, karena pendapat yang disampaikan dan dijamin oleh konstitusi adalah bentuk pelanggaran konstitusi," kata Yan, saat berorasi, Kamis (4/7/2024).
Baca juga: Unair Tak Menjelaskan Alasan Pencopotan Dekan FK yang Tolak Dokter Asing
Massa menyatakan penolakan dan meminta agar Rektor Unair, Prof M. Nasih mengembalikan jabatan yang sudah diemban Budi, sejak 2020 tersebut.
“Kita berkumpul, untuk menolak dan menuntut, pertama menolak pemberhentian Budi Santoso sebagai Dekan FK Unair. Kedua, menuntut Pimpinan Unair untuk mengembalikan jabatan Prof Budi,” ucapnya.
Baca juga: Dekan FK Unair Dicopot Usai Tolak Rencana Menkes Datangkan Dokter Asing
Lebih lanjut, massa juga meminta Presiden Joko Widodo, membantu mengembalikan jabatan dekan FK pada Budi. Mereka juga berharap supaya nama baik dokter spesialis ahli di bidang Ginekologi dan Onkologi dikembalikan.
"Meminta kepada Bapak Presiden Republik Indonesia dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengembalikan jabatan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga kepada Prof Budi Santoso. serta memulihkan nama baiknya,” ujarnya.
Pencopotan Budi sebagai Dekan FK Unair, awalnya tersebar melalui pesan di grup WhatsApp, yang berisi mengenai informasi pemberhentian dan permintaan maaf.
Budi membenarkan bahwa pesan yang beredar itu dikirimkan olehnya dan dia telah menerima surat keputusan (SK) pencopotan sebagai Dekan FK Unair.
Budi mengungkapkan, pihak rektorat telah memberikan informasi pencopotanya, sejak pukul 10.00 WIB. Akan tetapi, dia baru menerima SK terkait hal tersebut, sekitar pukul 15.00 WIB.
"Iya, (pesan) itu kan grupnya dekan ya, ada grupnya dosen-dosen. Saya pamitan karena SK-nya saya terima tadi, sekitar pukul 15.00 WIB," kata Budi, saat dihubungi melalui telepon, Rabu (3/7/2024).
Budi mengaku sempat dipanggil oleh, Rektor Unair, Prof. Nasih, Senin (1/7/2024). Dia diminta untuk menjelaskan mengenai pernyataanya yang menolak adanya dokter asing.
"Prosesnya (pencopotan), saya Senin dipanggil terkait dengan statement tidak setuju dengan dokter asing. Terus akhirnya hari Rabu keluar SK-nya," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.