KOMPAS.com - Sebuah rumah yang terletak di Jalan Bukit Barisan, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur digerebek polisi, Selasa (2/7/2024).
Rumah tersebut terletak tepat di belakang Kantor Kelurahan Gadingkasri. Polisi melakukan penggerebekan karena rumah tersebut diduga pabrik narkoba.
Dari pabrik narkoba tersebut, polisi mengamankan barang bukti dalam jumlah besar yakni ganja sintetis atau tembakau gorilla seberat 1,2 ton, 25.000 pil ekstasi, hingga 25.000 pil xanax.
Dalam satu hari, pabrik narkoba tersebut bisa memproduksi 4.000 butir pil xanax. Pabrik narkoba tersebut diklaim terbesar di Indonesia.
Baca juga: Temuan-temuan Kakap dari Pabrik Narkoba di Malang
Berikut lima fakta pabrik narkoba di Kota Malang:
R, salah satu warga sekitar mengatakan rumah yang digerebek itu dulunya dijadikan tempat usaha fotokopi.
"Dulunya tempat fotokopi, tapi sudah lama tutup. Kalau tidak salah, tutupnya saat pandemi Covid tahun 2020 lalu," ujarnya , Selasa (2/7/2024).
R mengungkapkan, setelah tidak dijadikan tempat usaha fotokopi, rumah tersebut terlihat kosong.
"Saya sering lewat, rumah itu terlihat kosong seperti tidak ada penghuninya. Saya juga kurang tahu, sekarang siapa yang mengkontraknya," jujurnya.
Sementara itu Eni Suci Hariati, warga sekitar mengatakan seperti tak ada aktivitas di dalam rumah tersebut. Lampu bagian depan tidak pernah menyala. Tetapi, lampu di bagian tengah dan belakang tampak menyala.
Baca juga: Pabrik Narkoba di Malang Memproduksi Ganja Sintetis, Dipandu WN Malaysia dan Berkamuflase EO
"Seakan-akan tidak ada orang, tahunya kosong, enggak tahunya di dalam ada kegiatan seperti ini," kata Eni, Rabu (3/7/2024).
Ia mengatakan rumah tersebut sudah dikontrak selama 3 bulan terakhir, namun ia tak tahu siapa yang mengontrak.
"Itu dulu rumah kosong, lantas dikontrak sama orang, kan itu pemiliknya sudah meninggal dunia dan dialihkan ke anaknya. Anaknya tidak di Malang, saya tidak tahu yang ngontrak orang mana," ungkapnya.
Ketika malam hari, dari rumah yang selalu tertutup rapat itu, sering kali terdengar orang-orang yang sedang bernyanyi dengan gitar.
"Kalau dulu pemilik rumah asli tidak pernah tertutup, seperti rumah-rumah lainnya, tapi sejak dihuni ini tertutup rapat ada fiberglass-nya," katanya.