Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib SMPN Terpencil di Madiun, Susah Dijangkau dan PPDB Sepi Pendaftar

Kompas.com - 02/07/2024, 21:29 WIB
Muhlis Al Alawi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Sekolah menengah pertama (SMP) negeri yang berada di pinggiran Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mengalami nasib miris saat seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024.

Letak sekolah berada pelosok dan kalah bersaing dengan sekolah lain menjadikan SMP Negeri Satu Atap Gemarang sepi pendaftar siswa baru.

Hingga Selasa (2/7/2024), SMPN Satu Atap yang berada di Dusun Tungu, Desa Batok, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun, ini hanya mendapatkan empat siswa baru pada PPDB 2024. Padahal, sekolah sudah menyiapkan kuota 32 pendaftar.

Baca juga: PPDB SMA dan SMK Bermasalah, Bupati Jekek Minta Pemprov Jateng Evaluasi Sistem Zonasi

Kepala SMP Negeri Satu Atap Gemarang Bambang Sugiarto yang dikonfirmasi, Selasa (2/7/2024), menyatakan penyebab sepinya pendaftar siswa baru lantaran letak geografis sekolah berada di pelosok.

“Untuk jumlah pendaftar SMPN Satu Atap Gemarang dari jalur afirmasi dua orang dan zonasi ada dua orang. Jadi pendaftar sementara ada sejumlah empat orang. Faktor utama (sepi pendaftar) letak geografis (sekolah) terpencil dan jauh,” kata Bambang.

Tak hanya itu, kata Bambang, sepi peminat siswa baru di sekolahnya lantaran kalah bersaing dengan sekolah lain. Terlebih dalam satu dusun terdapat sekolah lain.

“Di samping itu SMPN sekitar juga kurang pendaftarnya. Kami juga berdekatan dengan MTs dalam satu dusun,” ungkap Bambang.

Bambang mengakui sepinya pendaftar siswa baru tidak hanya terjadi kali ini saja. Setahun yang lalu SMPN Satu Atap Gemarang juga hanya mendapatkan empat siswa baru. Sementara total siswa yang bersekolah di SMPN Satu Atap Gemarang hanya 20 orang saja.

Hanya setelah tahun berjalan, terdapat tambahan enam hingga delapan siswa pindahan dari sekolah lain.

“Dibandingkan tahun lalu, kemarin juga empat orang. Setelah ganti tahun ada tambahan menjadi enam hingga delapan siswa,” tutur Bambang.

Persoalan lain, lanjut Bambang, SMPN Satu Atap Gemarang kerap mengalami masalah saat PPDB dilakukan secara online. Hal itu diperparah dengan kondisi jaringan internet acapkali mengalami masalah.

Baca juga: Ada Jalur Afirmasi KMS di PPDB Kota Yogyakarta, Kuotanya Hanya 300 Kursi

Kondisi itu menjadikan calon peserta didik harus datang ke sekolah untuk meminta bantuan kepada sekolah untuk didaftarkan secara online.

Kendati hanya menyisakan 20-an siswa, Bambang tetap bersemangat mendidik anak-anak yang bersekolah di SMPN Satu Atap Gemarang. Tak hanya itu, SMPN Satu Atap Gemarang akan meningkatkan kualitas pendidikan dengan tetap menerapkan mutu belajar sesuai standar pendidikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Pj Wali Kota Malang Keruk Sendiri Sedimen Irigasi Penyebab Banjir

Saat Pj Wali Kota Malang Keruk Sendiri Sedimen Irigasi Penyebab Banjir

Surabaya
Wapres soal Evaluasi Menkominfo dan Kepala BSSN: Jabatan Politis Wewenang Presiden

Wapres soal Evaluasi Menkominfo dan Kepala BSSN: Jabatan Politis Wewenang Presiden

Surabaya
Narkoba dari Pabrik di Kota Malang Dipasarkan via Toko Daring

Narkoba dari Pabrik di Kota Malang Dipasarkan via Toko Daring

Surabaya
Jembatan Apung di Pulau Bawean Gresik Putus Imbas Cuaca Buruk

Jembatan Apung di Pulau Bawean Gresik Putus Imbas Cuaca Buruk

Surabaya
Dekan FK Unair Dicopot karena Tolak Dokter Asing, Dosen Ancam Mogok Kerja

Dekan FK Unair Dicopot karena Tolak Dokter Asing, Dosen Ancam Mogok Kerja

Surabaya
Soal Temuan Pabrik Narkoba di Malang, Pj Wali Kota: Saya Kaget

Soal Temuan Pabrik Narkoba di Malang, Pj Wali Kota: Saya Kaget

Surabaya
'Gaibnya' WN Malaysia Pengendali Pabrik Narkoba di Malang, Ada Suara Tak Ada Rupa

"Gaibnya" WN Malaysia Pengendali Pabrik Narkoba di Malang, Ada Suara Tak Ada Rupa

Surabaya
'Restorative Justice', 2 Santri di Situbondo yang Curi Susu Dibebaskan, Mengaku Uang Bulanan Kurang

"Restorative Justice", 2 Santri di Situbondo yang Curi Susu Dibebaskan, Mengaku Uang Bulanan Kurang

Surabaya
Mantan Rektor Unair Sebut Pencopotan Dekan FK Tak Sesuai Prosedur

Mantan Rektor Unair Sebut Pencopotan Dekan FK Tak Sesuai Prosedur

Surabaya
5 Fakta Pabrik Narkoba di Kota Malang, di Antaranya Dikendalikan Warga Negara Malaysia

5 Fakta Pabrik Narkoba di Kota Malang, di Antaranya Dikendalikan Warga Negara Malaysia

Surabaya
Hujan Deras dan Angin Kencang di Banyuwangi, Satu Rumah Rusak Tertimpa Pohon

Hujan Deras dan Angin Kencang di Banyuwangi, Satu Rumah Rusak Tertimpa Pohon

Surabaya
Mahasiswa dan Guru Besar Gelar Aksi Bela Dekan FK Unair yang Dicopot Usai Tolak Dokter Asing

Mahasiswa dan Guru Besar Gelar Aksi Bela Dekan FK Unair yang Dicopot Usai Tolak Dokter Asing

Surabaya
Cerita Sopir 1 Jam Terjebak Macet di Jalur Gumitir Imbas Truk Terguling

Cerita Sopir 1 Jam Terjebak Macet di Jalur Gumitir Imbas Truk Terguling

Surabaya
Alasan Unair Memberhentikan Dekan FK: Kebijakan Internal untuk Tata Kelola Lebih Baik

Alasan Unair Memberhentikan Dekan FK: Kebijakan Internal untuk Tata Kelola Lebih Baik

Surabaya
Temuan-temuan 'Kakap' dari Pabrik Narkoba di Malang

Temuan-temuan "Kakap" dari Pabrik Narkoba di Malang

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com