Salin Artikel

Dugaan "Microsleep" di Balik Kecelakaan Bus Rombongan SMP Asal Malang di Jombang yang Tewaskan 2 Korban

Saat kecelakaan terjadi, dua orang dinyatakan meninggal dunia. 

Kecelakaan berawal saat Bus Pariwisata Bimario yang dikemudikan Yanto (36), warga Gembongan, Ponggok, Blitar, Jawa Timur sedang perjalanan dari Yogyakarta menuju Malang.

Saat tiba di KM 695+400 jalur A Tol Jombang-Mojokerto, bus yang ditumpangi puluhan pelajar SMP tersebut tiba oleng-oleng ke kiri.

Sementara di jalur kiri, melintas truk pengangkut gerabah yang dikemudikan Arif Yulianto (37), warga Lawang, Kabupaten Malang.

Tabrakan pun tak bisa dihindari. Bus yang oleng menabrak bagian belakang truk.

“Dari hasil analisis, pengemudi bus diduga mengantuk sehingga terjadi kecelakaan,” ujar Kanit 3 PJR Polda Jatim AKP Yudiono saat dikonfirmasi pada Rabu (22/5/2024) pagi.

Saat kecelakaan terjadi, dua orang dinyatakan tewas yakni Edy Sulistiyono (46), kondektur bus asal Kanigoro, Kabupaten Blitar dan Edy Kresna Handaka (62), salah satu guru yang ikut dalam rombongan.

Kesaksian korban selamat

Edy Kresna Handaka adalah salah satu guru agama Islam di SMP PGRI 1 Wonosari.

Kepala Sekolah SMP PGRI 1 Wonosari, Hartono mengatakan ia juga ikut dalam rombongan bus tersebut dan duduk bersebelahan dengan Edy Kresna.

"Pak Edy Kresna saat itu duduk bersampingan dengan saya, di bangku belakang sopir. Berdasarkan hasil medis, beliau mengalami luka di kepala," ungkapnya saat ditemui, Rabu.

Ia mengatakan ada 10 orang yang luka ringan, 5 luka berat dan 33 orang yang selamat. Menurutnya, total ada 50 orang dalam rombongan tersebut yang terdiri dari siswa, guru dan staf sekolah

"Semua penumpang sebanyak 50 orang, saat itu sedang tertidur semua saat bus mengalami kecelakaan," jelas Hartono.

Karena semuanya dalam kondisi tidur, tak ada yang tahu persis saat kecelakaan terjadi.

"Apakah busnya kencang saat melaju? Kami juga tidak tahu. Namun ketika kami belum tidur lajunya biasa," ujarnya.

Ia menjelaskan kecelakaan terjadi saat rombongan bus SMP PGRI 1 Wonosari itu baru pulang dari Yogyakarta menuju Malang.

Mereka ke Yogyakarta dalam rangka study tour kelulusan kelas IX SMP PGRI 1 Wonosari.

"Kami berangkat pada Senin (20/5/2024) malam dari Malang ke Yogyakarta. Di Yogyakarta kami ke Malioboro, Tebing Breksi, Pantai Parangtritis dan Candi Prambanan," kata dia.

"Kami tidak punya firasat apapun, karena saat berangkat dan perjalanan kami aman-aman saja hingga pulang pas di tol Mojokerto Jombang tiba-tiba kami kecelakaan," tambah dia.

Hartono menambahkan jika setiap tahun memang mengadakan study tour untuk siswa kelas 9 yang akan lulus.

"Ini memang agenda tahunan para siswa kelas 9. Untuk bus nya pun ini kali kedua menggunakan armada yang sama," tambahnya

Hal senada juga diceritakan oleh A, salah satu siswi yang selamat tapi mengalami luka di bagin kepala serta mata.

Ia mengatakan saat kecelakaan terjadi, para penumpang dalam kondisi tidur.

"Saat kecelakaan itu kami masih tertidur di bus perjalanan pulang," kata A dengan perban di mata sebelah kiri.

"Sopir utama, sementara tidak ada (sopir cadangan). Jadi hanya satu sopir dan kenek," kata dia pada rabu (22/5/2024).

Kombes Pol Komarudin, penyebab kecelakaan bus karena faktor human error yakni kelalaian pengemudi. Sopir bus diduga mengantuk hingga sempat tertidur saat mengemudikan kendaran.

"Ini yang masih kami dalami," jelasnya.

Sementara itu hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan Tim Traffic Accident Analysis (TAA) Ditlantas Polda Jatim, ditemukan bekas pengereman bus pariwisata sebelum menabrak truk.

Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin menjelaskan dua bekas pengereman bus dan truk ditemukan di lokasi kejadian kecelakaan.

"Dari TKP yang kita temukan, ada bekas jejak rem bus sepanjang 69 meter. Pengereman truk, sampai titik berhenti itu sepanjang 188,2 meter," jelas dia.

Berdasarkan olah TKP menggunakan metode Traffic Accident Analysis dan alat Leica kamera 35, kesimpulan sementara bus melaju dalam kecepatan tinggi.

Bahkan dari rekaman kamera CCTV Jalan Tol Jombang-Mojokerto, terlihat bus dari sisi kanan menghantam keras bodi belakang truk yang saat itu melaju di sisi kiri (jalur lambat) hingga terseret sejauh kurang lebih 188 meter.

Kedua kendaraan menempel hingga truk menabrak guardrail dan berhenti di jalur lambat.

"Artinya dapat disimpulkan sementara bus dalam kecepatan tinggi. Diduga bus sempat mengerem saat terjadi kecelakaan dan truk juga berupaya mengerem. Menabrak guardrail dan kembali ke jalur," ucap Kombes Pol Komarudin.

Ia mengungkapkan, polisi masih meminta keterangan dari delapan saksi, di antaranya sopir bus, sopir truk, dan penumpang.

Dari keterangan saksi, korban meninggal Edy Krisna Handaka duduk di kursi persis di belakang sopir bus.

Korban meninggal akibat luka parah di kepala yang terbentur besi bodi bus.

Sementara korban meninggal Edy Sulistiyono kenek bus berada di sisi kiri sopir bus mengalami luka akibat benturan.

Nantinya perusahaan Bus Pariwisata Bimario juga akan dimintai keterangan terkait kendaraan tersebut.

Sopir bus kini masih berstatus sebagai saksi dan masih diperiksa intensif Unit Gakkum Satlantas Polres Jombang.

"Sampai dengan saat ini, pengemudi bus masih kita lakukan pemeriksaan," pungkasnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis; Moh. Syafií, Imron Hakiki | Editor: Pythag Kurniati, Aloysius Gonsaga, Andi Hartik), Tribun Jatim

https://surabaya.kompas.com/read/2024/05/23/112500178/dugaan-microsleep-di-balik-kecelakaan-bus-rombongan-smp-asal-malang-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke