Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilu, Bocah 15 Tahun di Surabaya 4 Tahun Jadi Korban Kekerasan Seksual Ayah Tiri yang Berprofesi Polisi

Kompas.com - 23/04/2024, 10:15 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - AAS (15), siswi SMP di Kota Surabaya, Jawa Timur mengaku menjadi korban kekerasan seksual ayah tirinya sendiri, Aipda K (50) yang berprofesi sebagai anggota polisi.

Dugaan kekerasan seksual dilakukan Aipda K selama empat tahun terakhir yakni sejak tahun 2020 saat korban masih duduk di bangku kelas 6 SD.

Aipda K yang berstatus duda menikah secara siri dengan ibu kandung AAS, MH (38) sejak tahun 2013. Dari pernikahan siri itu, Aipda K dan MH memiliki dua anak.

AAS menjalani pemeriksaan lanjutan di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada Sabtu (20/4/2024).

Baca juga: 4 Tahun Cabuli Anak Tiri, Oknum Polisi Surabaya Berlutut agar Laporan Dicabut

Ia ditemani beberapa kerabat dekatnya yakni nenek, bibi dan paman.

AAS mengaku menjadi korban kekerasan seksual sejak masih duduk di bangku kelas 6 SD hingga ia duduk di kelas 9 SMP.

Tak cuma dilecehkan, korban juga diperkosa oleh ayah tirinya. Perbuatan jahat itu dilakukan di kamar tidur saat ibu kandungnya tak berada di rumah.

Bahkan kekerasan seksual juga dilakukan di dalam kamar mandi.

"Hampir setiap hari. Iya sejak dulu SD sampai SMP. Enggak cuma dipegang-pegang aja. Iya (diperkosa)," ujar dia saat ditemu di depan Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Sabtu.

Ia mengaku diancam oleh ayah tirinya untuk tak menceritakan tindakan tersebut kepada siapa pun termasuk kepada ibu kandungnya.

Baca juga: Konsumsi Sabu, Ayah Kandung di Surabaya Aniaya Bayinya yang Berusia 6 Hari

Selain itu, ayah tirinya kerap menghasutnya dengan cara memberikan uang setiap selesai mendapatkan kekerasan seksual.

"Diancam, gak boleh ngomong. Enggak pernah dipukul. Iya diiming-imingi. Dikasih uang Rp30-50 ribu. Enggak mesti kasih uangnya," katanya.

AAS bercerita tak berani menceritakan kejadian yang ia alami karena takut dengan ancaman sang ayah tiri. Apalagi selama ini, ia dan ibunya tinggal bersama ayah tirinya di sebuah rumah di kawasan Jalan Raya Indrapura, Kota Surabaya.

"Diancam, gak boleh ngomong," ungkapnya.

Bocah 15 tahun itu kemudian memberanikan diri bercerita kepada sang nenek pada Maret 2024 karena sang ayah tiri kerap marah padanya.

Baca juga: Kuasa Hukum Anak Anggota DPRD Surabaya Bantah Ada Penganiayaan di Rumah Aspirasi

Alasan K marah karena korban AAS memiliki kekasih dan berkomitmen untuk tak lagi mau menjadi korban kekerasan seksual sang ayah tiri.

"Saat kelas 9, sebelum puasa (Maret 2024). Saya berontak. Saya sudah punya pacar. Saya akhirnya cerita ke neneknya," pungkasnya.

Sementara itu nenek korban, NH (54) membenarkan keterangan sang cucu.

Ia mengatakan pada suatu malam, sang cucu kabur dari rumahnya karena kerap diperlakukan kasar oleh ibu kandungnya.

AAS pun bersembunyi di rumah neneknya di kawasan Jalan Tambak Gringsing, Pabean Cantikan, Surabaya.

Saat itu lah sang cucu menceritakan semua yang ia alaminya selamana ini.

Baca juga: Oknum Polisi di Surabaya yang Cabuli Anak Tiri Akhirnya Ditahan

Sang nenek kemudian melaporkan kejadian kekerasan seksual yang dialami oleh sang cucu ke Sie Propam Mapolrestabes Surabaya, pada Selasa (2/4/2024).

"Nah, si cucu ini lari ke rumah saya (Jalan Tambak Gringsing). Cucu saya sempat malu. Tapi setelah dibujuk adik saya, akhirnya cerita semua kalau dia dicabuli. Saya konsultasi ke rumah adik-adik saya. Akhirnya keputusannya lapor polisi," ujar NH, Sabtu.

Nenek korban mengatakan, cucunya pernah dilecehkan di dalam kamar mandi rumah. Bahka saat sang cucu sedang membersihkan diri untuk bersiap berangkat sekolah.

"Dilakukan di WC juga pernah. Di atas kakus. Kakusnya kan dudukan. Jadi saat berangkat sekolah mau mengisi air untuk mandi diikuti oleh si pelaku. Digarap di atas kakus. Iya (kadang di kamar kadang di kamar mandi)," kata dia.

Nenek korban NH menambahkan, sang cucu sengaja memendam perlakuan kekerasan seksual yang dialaminya karena takut dengan ancaman si ayah tiri.

Baca juga: Istri Melahirkan di RS, Oknum Polisi di Surabaya Cabuli Anak Tiri Selama 4 Tahun

Selain itu pelaku juga kerap membujuk korban dengan memberikan sejumlah uang dan memberikan iming-iming untuk mengabulkan setiap keinginan yang diminta sang cucu.

Hal tersebut diperparah pula dengan sifat ibunda korban yang kerap kali berperilaku kasar kepada korban AAS.

"Takut. (Diancam) bilang begini; jangan bilang lho. Namanya orang dirayu; Nanti tak belikan apa-apa sama papa. Nah, cucu saya ini juga takut sama mamanya. Karena mamanya juga jahat," jelasnya.

NH bercerita oknum Aipda K dulunya berstatus duda, karena bercerai dengan istri sahnya.

Lalu pada tahun 2013, oknum Aipda K menikah secara siri dengan anaknya berinisial MH yang juga berstatus janda satu anak; AAS.

Selama pernikahan sirinya itu, Aipda AAS dan MH telah memiliki dua anak.

Baca juga: Luhut Sebut Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Layak Dilanjutkan, Tim Proyek Segera Dibentuk

"Status sirinya Pak Aipda K, dulu cerai dengan istri sah. Lalu nikah sama anak saya secara siri. Tapi sampai sekarang sampai sudah punya anak belum dinikahi secara sah," terangnya.

Nenek korban NH mengatakan, terduga pelaku merupakan anggota polisi yang berdinas sebagai Anggota Unit Lalu Lintas Polsek Sawahan Polrestabes Surabaya.

"Pelaku anggota Polsek Sawahan, masih aktif. Orangnya sehat, normal," pungkasnya.

Sementara itu Kapolsek Sawahan Polrestabes Surabaya Kompol Domingos De F Ximenes mengungkapkan bahwa Aipda K sedang menjalani pemeriksaan penyidik Bidang Propam Polda Jatim dan anggota Unit PPA Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

"Sementara (terlapor menjalani) pemeriksaan di Perak (Polres KP3) dan Propam Polda Jatim. (Mekanisme penegakkan hukum terhadap Aipda K) akan ditentukan setelah proses pemeriksaan selesai," ujar Domingos pada Sabtu (20/4/2024).

Baca juga: Anak Anggota DPRD Surabaya Dilaporkan ke Polisi, Diduga Aniaya Pemuda

Terkait kasus itu,, Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak (KP3) Surabaya Iptu Muhammad Prasetya mengatakan, penyelidikan masih bergulir termasuk pemeriksaan sejumlah saksi.

"Masih dilakukan pemeriksaan saksi-saksi. Proses hukumnya sudah naik ke tingkat sidik," ujar Muhammad Prasetya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Andhi Dwi Setiawan | Editor: Reni Susanti), Tribun Jatim

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Surabaya
Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Surabaya
1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

Surabaya
Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Surabaya
14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

Surabaya
Kronologi Bus Sumber Selamat Terguling di Jalur Solo-Ngawi, 8 Penumpang Selamat

Kronologi Bus Sumber Selamat Terguling di Jalur Solo-Ngawi, 8 Penumpang Selamat

Surabaya
Trihandy Cahyo Saputro Daftar Bacabup Nganjuk ke PKB setelah Demokrat dan PDIP

Trihandy Cahyo Saputro Daftar Bacabup Nganjuk ke PKB setelah Demokrat dan PDIP

Surabaya
Jurnalis Malang Raya Gelar Aksi Tolak Revisi RUU Penyiaran

Jurnalis Malang Raya Gelar Aksi Tolak Revisi RUU Penyiaran

Surabaya
Video Viral 2 Mahasiswa Bermesraan di Gedung Kampus, UINSA Surabaya Lakukan Investigasi

Video Viral 2 Mahasiswa Bermesraan di Gedung Kampus, UINSA Surabaya Lakukan Investigasi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com