TRENGGALEK, KOMPAS.com - Pihak kepolisian mengamankan balon udara berukuran besar di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, yang jatuh di lahan pertanian, Rabu (17/04/2024). Ketika jatuh, bola api masih menyala dan dipadamkan oleh petugas.
Balon udara tersebut jatuh di lahan pertanian padi, tepatnya di sisi selatan Taman Wisata Agro Park Trenggalek yang berada di Jalan Sorkarno-Hatta.
Setiap perayaan Lebaran ketupat, seolah menjadi tradisi masyarakat menerbangkan balon udara tanpa memperhitungkan sisi keamanan. Sebelum hari raya Idul Fitri hingga jelang Lebaran ketupat, petugas rutin melakukan sosialisasi serta imbauan larangan penerbangan balon udara.
"Kami mengamankan balon udara, tepatnya di selatan Agro Park Trenggalek," kata Kasat Lantas Polres Trenggalek AKP Mulyani setelah mengevakuasi balon udara itu, Rabu (17/04/2024).
Baca juga: Mobil Rombongan Pengantar Pengantin Masuk Jurang di Trenggalek, 1 Tewas
Balon udara berukuran besar tersebut jatuh sekitar pukul 07.00 WIB. Tidak diketahui secara pasti dari mana balon udara tersebut berasal.
Awalnya, sejumlah anggota polisi yang tengah siaga di Pos Pelayanan Lebaran 2024 melihat balon udara terbang rendah dari sisi selatan.
Semakin lama, balon udara terlihat semakin rendah hingga jatuh ke lahan persawahan dengan bola api masih menyala.
Baca juga: Pemudik Bisa Menikmati Indahnya Pemandangan Alam di Jalur Selatan Pacitan-Trenggalek
Melihat hal tersebut, sejumlah anggota Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Polres Trenggalek mengejar balon udara yang jatuh dan dilakukan evakuasi ke tempat aman.
Guna memadamkan bola api, Kasat Lantas Polres Trenggalek yang saat kejadian berada di lokasi langsung menyemprot bola api menggunakan alat pemadam api ringan (APAR).
Setelah bola api dinyatakan padam dan dingin, kemudian balon udara tersebut diserahkan ke anggota Satuan Samapta Polres Trenggalek.
Polisi mengimbau agar warga tidak asal menerbangkan balon udara. Sebab bisa menimbulkan bahaya kebakaran.
"Kami imbau dengan sangat, jangan terbangkan balon udara. Karena bisa mengakibatkan kebakaran apabila jatuh di lahan kering, maupun ke kawasan permukiman," terang Mulyani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.