"Yang pertama mengangkat jenazahnya kakak saya," tambahnya.
Saat itu ia sempat mengira bahwa istrinya tewas karena bunuh diri.
"Kan tak kira bunuh diri atau apa, tapi kok ternyata barang saya hilang semua. Saya belum tahu ya motifnya apa, ternyata saya lihat loker saya kok hilang semua. Uang senilai hampir 150 juta dan handphone saya hilang," jelasnya.
Baca juga: Diduga Korban Perampokan, Wanita di Gresik Ditemukan Tewas dan Uang Rp 150 Juta Raib
Ia berasumsi bahwa saat kejadian, istrinya sempat melakukan perlawanan terhadap pelaku.
"Kemungkinan juga istri saya tahu dan melawan," kata dia.
Mahfud beralasan tak melapor karena ia mengira sang istri mengakhiri hidup.
Sementara itu Khuzaini (65), ibu Mahfud mengaku pada pukul 03.00 WIB sempat mengetuk rumah anak dan menantunya untuk membangunkan makan sahur.
Namun ketukan itu tidak direspons, hingga ia pun kembali ke rumahnya yang ada di samping rumah Mahfud.
Setelah itu Khuzaini ke masjid untuk salat shubuh, dan saat kembali, ia melanjutkan bersih-bersih piring.
Saat itu tak ada kecurigaan soal pencurian yang disebut-sebut lewat pintu belakang.
"Kemudian, tertidur. Tahu-tahu dibangunkan Mahfudl, sambil meminta tolong. Saya langsung lari ke rumah dan masuk kamar. Dan melihat Datun (Wardatun Thoyyibah) terlungkup di lantai. Di kasur juga banyak darah. Sedangkan anaknya masih tidur," kata Khuzaini.
Baca juga: Ibu Rumah Tangga di Gresik Tewas, Uang Rp 150 Juta Amblas
Saat melihat kondisi tersebut, Khuzaini mengaku langsung mengangkat tubuh menantunya ke atas tempat tidur.
Selain itu ia menggendong cucunya yang sedang tertidur. Lalu Khuzaini membersihkan tempat tidur dan membersihkan wajah Datun yang berlumuran darah dengan menggunakan tangan.
"Saya kira digigit ular, sebab terlihat ada lubang-lubang di leher. Dan baju daster yang dipakai juga berlumuran darah. Baru sadar kalau itu pencurian, setelah anak saya (Mahfudl), mengetahui uang di lemari tidak ada dan pintu belakang terbuka," katanya.
Menurut Khuzaini, setelah itu tetangga ramai dan perangkat desa datang. Perangkat desa ada yang lapor ke Polisi. Dan kejadian tersebut membuatnya heran.
"Baru kali ini, ada pencurian juga pembunuhan. Setahu saya, tidak ada kejadian seperti ini," katanya.
NZ, anak korban yang berusia 2,5 tahun disebut menjadi saksi kunci kasus perampokan tersebut. Diduga, NZ mengetahui detik-detik pelaku menghabisi nyawa sang ibu pada Sabtu dini hari.
Saat ini, NZ didampingi oleh Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA).
Kepala Dinas KBPPPA Gresik, dr Titik Ernawati mengatakan, pihaknya mendampingi secara integratif holistik.