Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Kompas.com - 08/05/2024, 16:28 WIB
Bagus Supriadi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 9 Jember mencatat ada delapan kejadian kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kereta api dan kendaraan pada pelintasan sebidang.

Delapan kasus tersebut terjadi sejak Januari 2024 sampai Mei 2024.

Baca juga: Video Asisten Masinis KA Pandalungan Beri Minum Korban Kecelakaan yang Masih Terjebak di Mobil, Ini Penjelasan KAI

Insiden terbaru adalah kecelakaan yang melibatkan KA Pandalungan relasi Gambir-Jember dengan mobil minibus di JPL 146 Kilometer 70+8/9 antara Stasiun Pasuruan-Stasiun Rejoso pada Selasa (7/5/2024).

"Delapan kejadian dalam kurun waktu lima bulan, atau rata-rata setiap bulan terjadi satu kali insiden yang melibatkan kereta api dengan pengguna jalan di pelintasan, tentu merupakan fakta yang memprihatinkan," kata Cahyo Widiantoro, Manajer Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (8/5/2024).

Baca juga: Polda Jatim soal Tabrakan Maut KA Pandalungan Vs Mobil Rombongan Ponpes: Sopir Tak Perhatikan Kanan Kiri

Menurut dia, delapan insiden kecelakaan di pelintasan sebidang pada tahun 2024 ini sama dengan jumlah kejadian tahun 2023 dari bulan Januari-Mei.

Tahun 2024, kecelakaan terbanyak terjadi pada Januari dengan lima kejadian, pada tahun 2023 paling banyak bulan Februari dengan tiga kejadian.

Kecelakaan KA Pandalungan dengan mobil terjadi di perlintasan kereta Desa Pateguran, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Selasa (7/5/2024). (Surya/Galih Lintartika) Kecelakaan KA Pandalungan dengan mobil terjadi di perlintasan kereta Desa Pateguran, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Selasa (7/5/2024). (Surya/Galih Lintartika)

Wilayah Daop 9 Jember, yang memiliki panjang lintas aktif 261 kilometer dan terbentang dari Pasuruan sampai Banyuwangi, memiliki 325 pelintasan.

Dari jumlah tersebut, 303 merupakan pelintasan sebidang, sedang 22 di antaranya pelintasan dengan flyover atau underpass.

“Dari 303 pelintasan sebidang, sebanyak 166 lokasi dijaga oleh KAI, Pemda/Dishub, swasta dan swadaya masyarakat. Sedangkan sisanya 137 lokasi tidak terjaga dan liar,” imbuhnya.

Menurut dia, banyak pelintasan sebidang yang tidak terjaga. KAI Daop 9 Jember memerlukan dukungan semua stakeholder terkait untuk turut menjaga agar kejadian di pelintasan sebidang tidak terus terulang.

Baca juga: Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 94 Tahun 2018 wewenang untuk penanganan dan pengelolaan pelintasan sebidang antara jalur KA dan jalan dilakukan oleh pemilik jalan sesuai kelas jalannya yang meliputi pelintasan sebidang yang berada di jalan nasional, di jalan provinsi, dan pelintasan sebidang yang berada di jalan kabupaten/kota dan desa.

Keselamatan perjalanan kereta api maupun keselamatan lalu lintas jalan umum tidak memberatkan hanya kepada satu pihak tetapi memerlukan peran aktif semua pihak dan merupakan tanggung jawab bersama.

Adanya pemahaman dan kesadaran oleh semua pemangku kepentingan, maka keselamatan yang diharapkan akan terwujud.

“Salah satu unsur yang penting dalam terciptanya keselamatan lalu lintas di pelintasan sebidang adalah masyarakat selaku pengguna jalan untuk lebih sadar dan tertib mengikuti aturan berkendara di pelintasan sebidang,” katanya.

Baca juga: Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Aturan berkendara pada pelintasan sebidang itu diatur dalam UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian.

Pasal 124 menyebutkan, pada perpotongan sebidang antara jalur kereta api dan jalan, pemakai jalan wajib mendahulukan perjalanan kereta api.

Kemudian pada UU 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Pasal 114.

Yakni pada pelintasan sebidang antara jalur kereta api dan jalan, pengemudi kendaraan wajib: berhenti ketika sinyal sudah berbunyi, palang pintu kereta api sudah mulai ditutup dan atau ada isyarat lain, mendahulukan kereta api, dan memberikan hak utama kepada kendaraan yang lebih dahulu melintas rel.

“Jangan lagi ada korban di pelintasan sebidang antara jalur kereta api dengan jalan. Pastikan jalur yang akan dilalui sudah aman, tengok kanan dan kiri, serta patuhi rambu-rambu yang ada,” tutup Cahyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

Surabaya
10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

Surabaya
Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com