"Kemudian tertidur, tahu-tahu dibangunkan Mahfud sambil meminta tolong. Saya langsung lari ke rumah dan masuk kamar. Dan melihat Datun (panggilan akrab Wardatun Thoyyibah) tertelungkup di lantai. Di kasur juga banyak darah. Sedangkan anaknya masih tidur," kata Khuzaini.
Baca juga: Nelayan Pulau Bawean Gresik Tewas Tersengat Listrik dan Tewas di Atas Keramba Ikan
Saat itu, Khuzaini mengaku langsung mengangkat jasad Datun ke atas tempat tidur. Lalu ia mengambil anak korban yang masih tidur.
Setelah itu, ia membersihkan tempat tidur dan membersihkan wajah Datun yang berlumuran darah menggunakan tangan.
"Saya kira digigit ular, sebab terlihat ada lubang-lubang di leher. Baju daster yang dipakai juga berlumuran darah. Baru sadar kalau itu pencurian, setelah anak saya (Mahfud), mengetahui uang di lemari tidak ada dan pintu belakang terbuka," ungkapnya.
Setelah itu, tetangga ramai dan perangkat desa datang yang kemudian lapor ke Polisi.
"Baru kali ini ada pencurian juga pembunuhan. Setahu saya, tidak ada kejadian seperti ini," tuturnya.
Baca juga: Pelaku Pembacokan Dua Pemuda di Gresik Ditangkap, Masih Anak di Bawah Umur
Menurut Khuzaini, setiap hari Mahfud selalu tidur larut malam, di atas pukul 01.00 WIB.
Sebab Mahfud menghitung laporan keuangan selesai hasil penjualan pulsa, penarikan uang dan pembayaran token listrik.
"Kemungkinan saat terlelap tidur, di atas pukul satu pagi, pencuri masuk rumah. Sehingga, saat sahur saya mengetok pintu pukul 03.00 WIB sudah tidak ada respons," tandasnya.
Salah satu fakta baru yang terungkap adalah pihak kepolisian sempat mengalami kesulitan mengidentifikasi pelaku.
Hal ini lantaran pihan keluarga telah membersikan Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Saat dikonfirmasi, Abd Rohim, Kepala Desa Imaan membenarkan kejadian tersebut. Dari keterangan warga, pintu rumah korban bagian belakang rusak akibat dicongkel pencuri.
Baca juga: Ledakan di Mako Brimob Surabaya, Jalan Raya Gresik Ditutup 3 Jam
"Informasinya, pintu bagian belakang rumah korban itu rusak akibat dicongkel," imbuhnya.
Setelah pemeriksaan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) jenazah Wardatun langsung dibawa ke RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik untuk dilakukan autopsi.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Pencurian Berujung Pembunuhan di Gresik, Mertua Korban Mengaku Heran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.