Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pj Wali Kota Batu Sebut Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok Saat Ramadhan Tak Bisa Dihindari

Kompas.com - 15/03/2024, 13:48 WIB
Nugraha Perdana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai menyebutkan bahwa kenaikan harga-harga kebutuhan pokok di bulan suci Ramadhan tidak bisa dihindarkan. Sebab terjadi peningkatan konsumsi masyarakat.

Hal itu dia sampaikan usai mendatangi kegiatan Gerakan Pangan Murah yang digelar oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu di Kantor Desa Oro-Oro Ombo, Kota Batu, Jawa Timur pada Jumat (15/3/2024).

Baca juga: Awal Ramadhan, Harga Daging Ayam di Purworejo Tembus Rp 43.000, Termahal sejak Beberapa Tahun Terakhir

"Ini kan memasuki bulan suci Ramadan, kebutuhan masyarakat semakin tinggi, karena memang konsumsi masyarakat di bulan suci Ramadhan ini meningkat, oleh sebab itu diharapkan harga-harga kebutuhan pokok di pasaran tidak meningkat, tapi tidak bisa kita cegah juga karena kenaikan itu pasti ada di bulan suci Ramadhan," jelas Aries.

Menurutnya, kegiatan Gerakan Pangan Murah digelar untuk menjaga daya beli dan kebutuhan konsumsi masyarakat terpenuhi. Sebab, kenaikan harga-harga kebutuhan pokok tidak bisa dihindarkan.

Baca juga: BI Siapkan Rp 197,6 Triliun untuk Penukaran Rupiah Ramadhan dan Idul Fitri

"Pasti ada kenaikan harga, tidak mungkin dihindari di bulan suci Ramadhan, pasti ada kenaikan itu," katanya.

Pihaknya menggandeng Bulog dengan menggelontorkan 5 ton beras SPHP dengan harga jual setiap kemasan 5 kilogram yakni Rp 50.000. Kemudian, 100 kemasan gula yang masing-masing berisi 1 kilogram dengan harga jual Rp 15.000.

Selain itu, juga ada 240 kemasan Minyak Goreng dengan masing-masing 1 liter dan harga jual Rp 15.000.

"Seperti beras 5 ton, gula 100 kemasan, minyak goreng tidak banyak juga, karena bulog sendiri sementara juga mengadakan pasar murah di berbagai wilayah, oleh sebab itu secukupnya saja mudah-mudahan kebutuhan masyarakat terpenuhi di berbagai wilayah," katanya.

Pemkot Batu juga memberikan subsidi terhadap harga-harga kebutuhan pokok yang dijual. Seperti beras SPHP dari harga Bulog Rp 51.000 menjadi Rp 50.000. Begitu juga gula dan minyak goreng yang tadinya Rp 16.000 menjadi Rp 15.000.

"Telur Rp 29.000 setiap kilogram, kalau di pasaran Rp 30.00, Rp 31.000," katanya.

Dia mengungkap, kuota bahan pangan dari Bulog yang diberikan hanya secukupnya saja karena kegiatan pasar murah dan semacamnya juga ada di berbagai daerah kota/ kabupaten lainnya.

Selain itu, pihaknya tidak hanya menggelar kegiatan Gerakan Pangan Murah atau semacamnya hari ini saja, tetapi juga kedepan melalui dinas lainnya.

Baca juga: Kendalikan Harga Bahan Pokok Jelang Ramadhan, Pemkab Kebumen Gelar Pasar Murah

Sedangkan, kegiatan Gerakan Pangan Murah rencananya juga akan digelar di Kecamatan Bumiaji dan Kecamatan Junrejo sesuai kebutuhan.

"Karena ini tidak hanya satu titik saja, karena Diskoperindag akan melaksanakan operasi pasar, mudah-mudahan ini secara masif dilakukan sehingga kebutuhan masyarakat terpenuhi di wilayah Kota Batu dengan harga sesuai kebutuhan," katanya.

Selain itu, dalam kegiatan tersebut, dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu juga memberi subsidi pada harga daging sapi yang dijual dari Rp 116.000 menjadi Rp 106.000 setiap kilogram. Daging sapi seberat 25 kilogram yang disiapkan ludes terbeli.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Surabaya
Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Surabaya
Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Surabaya
Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Surabaya
Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Surabaya
Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Surabaya
Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Surabaya
Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Surabaya
Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Surabaya
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 33.713 Penumpang KAI Bakal Berangkat dari Surabaya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 33.713 Penumpang KAI Bakal Berangkat dari Surabaya

Surabaya
Pj Bupati Probolinggo Geram Portal Penghalang Kendaraan Overload Rusak

Pj Bupati Probolinggo Geram Portal Penghalang Kendaraan Overload Rusak

Surabaya
Siswi SMP di Malang Korban Penyebaran Foto Syur Masih Trauma dan Sempat Tak Mau Sekolah

Siswi SMP di Malang Korban Penyebaran Foto Syur Masih Trauma dan Sempat Tak Mau Sekolah

Surabaya
Reka Ulang Kasus Pemuda di Lamongan Tewas Usai Makan Seblak Dicampur Racun Tikus

Reka Ulang Kasus Pemuda di Lamongan Tewas Usai Makan Seblak Dicampur Racun Tikus

Surabaya
Kasus Korupsi Proyek Kolam Renang Rp 1,5 M, Jaksa Panggil Anggota DPRD Madiun

Kasus Korupsi Proyek Kolam Renang Rp 1,5 M, Jaksa Panggil Anggota DPRD Madiun

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com