Saat itu dirinya langsung mencoba menenangkan Sekar, ibu kandung Aditya. Sebab, Sekar memiliki riwayat penyakit jantung.
Baca juga: Identitas Korban Tewas Kecelakaan Bus di Tol Ngawi, 2 di Antaranya Anggota Brigade Hanura
"Minggu pagi itu kami sudah diberitahu Pak Kades (kepala desa), bahwa Adit meninggal dalam kecelakaan bus di Jalan Tol Solo-Ngawi."
"Pertama ya saya tenangkan ibunya dulu, sebab saya khawatir juga, kan ibunya punya riwayat jantung," kata Suminto.
Setelah menenangkan kondisi Sekar, Suminto kemudian mempersiapkan penyambutan jenazah anak tirinya tersebut di rumah duka karena pada hari yang sama langsung dimakamkan.
"Datang Minggu sore, kemudian tidak lama di rumah langsung dimakamkan dan sebelum waktu maghrib sudah selesai (prosesi pemakaman)," ucap Suminto.
Baik Suminto maupun Sekar sudah menerima apa yang menimpa anaknya tersebut sebagai musibah.
Meski demikian, Sekar dan Suminto kadang masih terlihat menangis, kemungkinan teringat sosok anaknya semasa hidup.
Sementara itu di depan rumah duka, tampak terlihat beberapa karangan bunga sebagai bentuk turut berduka cita atas tragedi yang menimpa Aditya.
Baca juga: 5 Fakta Kecelakaan Bus Rombongan Hanura di Tol Solo-Ngawi, Kronologi dan Penyebabnya
Mulai dari Partai Hanura, PDI Perjuangan, perwakilan SH Trate dan beberapa lainnya.
"Kalau tamu sudah banyak yang datang untuk bertakziah, kemarin saja sampai jam 10.00 (22.00 WIB). Sedang yang karangan bunga itu monggo bisa dilihat, ada macam-macam. Kemarin itu dipasang ada yang sampai setengah tiga (02.30 WIB, Senin dinihari)," kata Suminto.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bus Efa Transjaya bernomor polisi W 7401 UO yang ditumpangi rombongan anggota Partai Hanura mengalami kecelakaan tunggal di ruas Jalan Tol Solo-Ngawi, tepatnya di KM 554.600A, Minggu (4/2/2024).
Bus tersebut membawa para anggota Partai Hanura yang pulang dari mengikuti kegiatan partai di Jakarta menuju Surabaya.
Tiga orang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut, yakni Hadi Umar F (21) asal Mojo Lebak, Mojokerto dan sopir bus atas nama Catur Pancoro (47) asal Tulangan, Sidoarjo.
Selain itu, ada beberapa korban yang mengalami luka termasuk lima orang yang kini masih dirawat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.