Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Anggotanya Tewas dalam Kecelakaan Bus di Tol Ngawi, Hanura Berduka

Kompas.com, 5 Februari 2024, 14:35 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Tiga orang tewas dalam kecelakaan bus di Tol Solo-Ngawi Km 554.600A, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur (Jatim), Minggu (4/2/2024) pagi.

Dua korban tewas adalah anggota Brigade Hanura Jatim, yakni Hadi Umar Farouq (21), warga Desa Mojolebak, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto; dan Aditya Sapulete (38), warga Desa Cungkup, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan.

Buntut kejadian itu, Hanura Jatim berduka.

"Kami menyampaikan duka cita mendalam. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," ujar Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Hanura Jatim Kakung Santoso, Minggu, dikutip dari Tribun Jatim.

Kakung mengatakan, rombongan tersebut hendak pulang ke Jatim, setelah sebelumnya mengikuti kampanye akbar pasangan calon Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Sabtu (3/2/2024).

Baca juga: Bus Rombongan Anggota Partai Hanura Kecelakaan di Tol Solo-Ngawi, 3 Tewas

Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Hanura Kabupaten Mojokerto Firman membenarkan bahwa Hadi adalah anggota Brigade Hanura. Korban masih berusia muda dan baru lulus SMK.

Menurut Firman, Hadi merupakan perwakilan dari Mojokerto untuk pengamanan kegiatan kampanye akbar di Jakarta.

"Acara di DPP saat itu ada kampanye akbar, yang kemudian partisipasi dari DPD Provinsi Jatim mengirimkan Brigade untuk pengamanan kegiatan di sana. Kejadiannya pas pulangnya kecelakaan tadi pagi di Tol Sragen-Ngawi," ucapnya, dilansir dari Tribun Jatim.

Firman mewakili DPC Hanura Mojokerto menyampaikan duka cita atas meninggalnya Hadi.

"Di mana Mas Hadi ini bagian sahabat kami yang juga sama-sama dari Hanura. Kami turut berdukacita, dan kami bangga karena Hanura mempunyai pemuda yang tangguh seperti almarhum," ungkapnya.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Bus Kader Hanura di Tol Ngawi Sepulang Kampanye Akbar di GBK

Kronologi kecelakaan bus Ngawi


Selain dua anggota Brigade Hanura Jatim, kecelakaan tunggal di Tol Ngawi ini juga menewaskan sopir bus, Catur Pancoro (47), warga Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, Jatim.

Catur mengembuskan napas terakhir di rumah sakit, sedangkan dua korban lainnya meninggal di tempat kecelakaan.

Terkait kecelakaan ini, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Ngawi AKBP Argowiyono menjelaskan, bus bernomor polisi W 7401 UO itu mulanya melintas dari arah Jakarta menuju arah Surabaya.

“Saat melintas di Km 554.600A tepatnya di lajur lambat, sopir bus berniat mendahului truk di depannya, tetapi mengambil jalur terlalu ke kanan," tuturnya.

Karena terlalu mengambil haluan ke kanan, bus menghantam median di tengah jalur tol. Bus kemudian terguling.

Kecelakaan bus di Ngawi ini juga membuat 16 penumpang terluka.

Baca juga: Identitas Korban Tewas Kecelakaan Bus di Tol Ngawi, 2 di Antaranya Anggota Brigade Hanura

Sumber: Kompas.com (Penulis: Sukoco | Editor: Robertus Belarminus)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Dua Kader Meninggal Dunia saat Kecelakaan di Tol Ngawi, Hanura Jatim Berduka, Doakan Amal Diterima; dan Brigade Hanura Jatim Asal Mojokerto Jadi Salah Satu Korban Tewas Kecelakaan di Tol Sragen-Ngawi

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau