Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Oknum TNI, Siswi SMK di Surabaya Berhasil Kabur dari Hotel, Diantar Ojol ke Polsek

Kompas.com, 23 Januari 2024, 20:35 WIB
Rachmawati

Editor

RP memastikan, sosok pelaku yang diamankan itu, tetap bersikap kooperatif.

Selain tidak ada perlawanan kepada para petugas kepolisian, pelaku juga tidak merusak benda atau inventaris apapun dari fasilitas hotel.

"Enggak merusak apa-apa. Enggak diborgol, karena orangnya enggak melawan apa-apa. Orangnya nurut," kata karyawan yang telah bekerja selama delapan tahun di hotel tersebut.

RP menambahkan, ia dan para teman sesama karyawannya sejak awal tidak menaruh rasa curiga kepada si sosok pelaku yang datang ke hotel untuk menyewa kamar bersama wanita yang ternyata menjadi korban kekerasan seksual.

Ia mengira, sosok wanita tersebut merupakan teman dari si pelaku. Karena secara postur tampak tinggi dan penampilannya kasual biasa. Yakni mengenakan jaket sweater hoodie warna putih dan bercelana warna merah.

Baca juga: Pemerkosaan di Tempat Cuci Mobil Semarang, Tersangka Sengaja Cari Korban di Aplikasi Kencan

"Ya enggak terlalu kecil sih. Mangkanya, anak-anak (karyawan) enggak curiga. Iya pakai jaket putih. Tingginya sama seperti saya," terangnya.

"Anaknya kurus. Pakai celana biasa, training, iya (celana warna merah). Iya kayak enggak terpaksa gitu lho. Mangkanya arek-arek (teman karyawan) enggak curiga," ungkapnya.

Kemudian, si pelaku datang bersama si wanita tersebut pertama kali dan langsung melakukan reservasi kamar hotel.

Tak lama sang perempuan keluar kamar sambil menangis.

"Jam 9 pagi, pesan (kamar) langsung masuk, iya bawa perempuan itu. Enggak (pesan beberapa hari sebelumnya). Langsung, iya. Posisi dia datang bayar langsung masuk. Iya (sembari ngajak wanita itu)," pungkasnya.

Baca juga: Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Sulbar Kabur Saat Hendak Dimasukkan ke Rutan

Pantauan TribunJatim.com, sekitar pukul 12.20 WIB, oknum tentara pelaku kekerasan seksual tampak digelandang keluar dari pintu utama Mapolsek Sawahan dengan pengawalan sejumlah anggota tentara dari instansi Polisi Militer (POM) tempat si pelaku bertugas.

Pelaku tampak bertelanjang dada, dengan kondisi kepala ditutup kain kaus berwarna biru muda, dan kedua pergelangan tangan dalam keadaan diborgol menggunakan kabel ties berukuran besar warna putih.

Kemudian, pelaku digiring masuk ke dalam sebuah mobil minibus warna putih sebagai mobil operasional petugas POM, yang tampak terparkir di depan teras utama Gedung Mapolsek Sawahan.

Belum ada keterangan resmi yang pihak kepolisian terkait kasus tersebut.

Sejumlah anggota Mapolsek Sawahan, tidak memberikan pernyataan dalam bentuk apapun dan mnegatakan penanganan kasus tersebut bukan kewenangan mereka.

Baca juga: Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Sulbar Kabur Saat Hendak Dimasukkan ke Rutan

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Gadis SMK di Surabaya Berjalan Sempoyongan dan Menangis, Terkuak Ternyata Dirudapaksa Oknum Tentara

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:


Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau