"Personel kami ada sepuluh orang yang mengalami luka akibat lemparan batu. Setelah itu, kami melakukan tindakan tegas yang terukur membubarkan suporter. Kami menembakkan gas air mata ke arah kerumunan, untuk membubarkan suporter," tutur Adhitya.
Imbas gas air mata yang ditembakkan, beberapa suporter mengalami sesak napas, hingga ada yang harus mendapat perawatan medis di rumah sakit. Data yang dimiliki pihak kepolisian, ada tujuh orang suporter yang sempat dilakukan perawatan di rumah sakit.
"Kami sudah berkunjung ke rumah sakit yang ada di Gresik, baik (RSUD) Ibnu Sina, Petrokimia dan Semen. Dari situ kami mengetahui, ada tujuh suporter yang sempat dirawat. Namun semuanya dinyatakan rawat jalan karena tidak ada cedera serius, hanya masalah gangguan pernapasan," tutur Adhitya.
Baca juga: Respons Nugroho Setiawan soal Gas Air Mata di Laga Gresik United Vs Deltras FC
Adhitya menambahkan, pihaknya akan terus memantau kondisi korban, kendati sudah diperbolehkan pulang dengan menjalani rawat jalan. Nantinya juga akan bekerja sama dengan tim medis dari Polda Jawa Timur guna memeriksa kesehatan korban yang sempat dirawat akibat gas air mata tersebut.
"Kami akan membantu, melakukan home visit bersama tenaga dokter, tim Dokkes Polda Jatim untuk mengontrol kondisi suporter yang (sudah) kembali ke rumah," kata Adhitya.
Tidak hanya kalangan suporter, sepuluh polisi juga terluka akibat lemparan batu dalam kericuhan yang terjadi. Ada yang masih dilakukan perawatan di rumah sakit, dengan sebagian lagi sudah diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan.
"Saat ini lima petugas masih dirawat inap di rumah sakit, lima lainnya sudah bisa kembali di rumah," ucap Adhitya.
Adhitya menjelaskan, lima polisi yang masih dilakukan perawatan di rumah sakit mengalami luka di bagian kepala, sehingga membutuhkan observasi dan tindakan medis lebih lanjut. Salah seorang di antaranya adalah Kabag Ops Polres Gresik Kompol Andria Diana Putra yang terluka di bagian kepala.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.