Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Rumah di Sidoarjo Dibobol Maling dalam Satu Malam, Pelaku Diduga Anak Jalanan

Kompas.com, 28 September 2023, 15:59 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Sebanyak empat rumah di Krian, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, dibobol maling dalam satu malam pada Senin (25/9/2023). Polisi saat ini masih mengejar pelaku yang diduga adalah anak jalanan.

Kanit Reskrim Polsek Krian, Iptu Aman Prasetyo mengatakan, insiden tersebut terjadi di RW 06 Perumahan Pesona Permata Ungu (PPU), Krian, Kabupaten Sidoarjo.

"Senin kemarin satu orang, terus Rabu pagi (27/9/2023) ada tiga yang laporan. Jadi semua korban sudah laporan," kata Aman ketika dihubungi melalui telepon, Kamis (28/9/2023).

Baca juga: Ayah di Sidoarjo Bacok Anak Tiri gara-gara Korban Bercanda

Sejumlah anggota Polsek Krian dengan dibantu Polresta Sidoarjo saat ini tengah mengumpulkan sejumlah barang bukti. Salah satu yang sudah didapatkan yakni rekaman CCTV di sekitar lokasi.

Saat dicek, kata Aman, rekaman CCTV menunjukkan ada dua pelaku yang melakukan pembobolan rumah. Mereka juga tampak tidak mengenakan sandal ketika beraksi.

Baca juga: Bos Properti Sidoarjo Ditangkap Usai Gadaikan Sertifikat Perumahan Rp 5 Miliar

Aman menduga kedua pelaku yang membobol empat rumah dalam satu malam tersebut adalah anak jalanan. Namun, dia masih belum menjelaskan lebih lanjut, sebab masih dalam pendalaman kasus.

"Dari CCTV kelihatannya anak jalanan, karena mereka tidak pakai sendal, celana pendek. Ditangani Polsek (Krian), tapi ada bantuan dari Polres (Sidoarjo) memang," ucapnya.

Sementara itu, salah satu korban, Ninin mengatakan, keempat rumah yang dibobol tersebut tersebar di RT 06, RT 07, dan RT 01. Semua berada di RW 06, PPU, Kecamatan Krian.

"(Kehilangan) itu tas mereknya Marc Jacobs, satu lagi lupa mereknya soalnya baru. Perhiasan ada gelang, dan kalung di dalamnya, sama uang sekitar Rp 4 juta lebih," kata Ninin.

Ninin sendiri sempat melihat rekaman CCTV yang menunjukkan dua orang yang mengenakan jaket hoodie, celana pendek, masker, dan tanpa alas kaki berjalan dari arah RT 06 menuju ke RT 01.

"Kalau (pelaku) keluar sekitar 02.30 WIB, dari rekaman CCTV kampung yang menyorot ke jalanan," jelasnya.

Theti, istri ketua RT 06 mengatakan, di wilayahnya ada dua orang yang menjadi korban, yakni rumah Husein yang kehilangan uang Rp 800.000 dan Budi yang kehilangan Rp 500.000 serta dua handphone.

"Satu (rumah korban tidak jadi dibobol) karena motornya keyless, mungkin bingung terus enggak jadi diambil," kata Theti.

Indah, istri ketua RT 07 mengatakan, korban yang rumahnya dibobol di wilayahnya merupakan milik pengusaha katering. Total ada dua elpiji senilai Rp 300.000 yang hilang.

"Kasihan, padahal itu buat usaha katering orangnya," kata Indah.

Wilayah PPU sendiri kerap menjadi sasaran pembobolan rumah beberapa waktu kebelakang. Sebab, ada sejumlah warga yang sempat melapor kehilangan sepeda motor dan barang elektronik.

"Dahulu sering laptop, sampai motor sering di sini, lah kok ini sehari ada empat rumah kebobol," jelasnya.

Indah menduga para pelaku yang terlihat masih remaja itu sudah paham wilayah perumahan tersebut. Khususnya di sejumlah RT yang memang tidak mempunyai kamera CCTV.

"Kemungkinan pernah ke sini pelaku sebelumnya, masih remaja kelihatannya bukan orang dewasa," tutupnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau