SURABAYA, KOMPAS.com - Seorang ayah di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menganiaya anak tirinya yang masih di bawah umur gara-gara korban bercanda.
Kepala desa setempat, Hanafi mengatakan, peristiwa pembacokan tersebut dilakukan oleh seorang berinisial H (37), warga Dusun Tempuran, Desa Tarik, Kecamatan Tarik, Sidoarjo, Sabtu (16/9/2023).
"Benar, pastinnya kejadiannya Sabtu habis magrib (pukul 17.30 WIB) itu saya dapat kabarnya," kata Hanafi, ketika dikonfirmasi melalui pesan, Selasa (19/9/2023).
Baca juga: Tertekan Utang Hampir Rp 100 Juta, Istri di Surabaya Bacok Suami Saat Tidur
Berdasarkan laporan, kata Hanafi, kejadian tersebut bermula ketika pelaku bercanda bersama anak tirinya berinial A (15). Namun, pria itu merasa tersinggung dan langsung membacok korban.
"Kejadianya di dalam rumah. Katanya karena bercanda, terus kelihatannya ada yang jelek. Akhirnya ada tindakan itu (pembacokan),'' jelasnya.
Kemudian, lanjut dia, pelaku langsung meninggalkan rumah tersebut untuk melarikan diri.
Sedangkan, korban mengalami luka bacokan senjata tajam (sajam) sedalam tiga centimeter.
"Tahu-tahu (korban) dibawa keluar rumah dengan kondisi berdarah," ucapnya.
Akhirnya, pihak keluarga langsung membawa anak tersebut ke puskesmas untuk mendapatkan penanganan medis. Lalu, dia dirujuk ke rumah sakit untuk menjalani proses operasi.
"Habis dari puskesmas, korban langsung dibawa ke RSUD Anwar Medika (Kecamatan Balongbendo) sana. Kemarin katanya dioperasi," ujar dia.
Hanafi sendiri belum mengetahui bagaimana kelanjutan kasus penganiayaan anak tiri oleh bapak sambung tersebut. Dia sempat mendengar kabar permasalahan itu diselesaikan secara damai.
"Katanya mau diselesaikan secara kekeluargaan. Tapi sempat ada polisi yang datang kemarin (Sabtu)," katanya.
Baca juga: Kronologi Kakek Bacok Anak dan Cucu Usia 6 Bulan di Papua Barat
Sementara itu, Kanitreskrim Polsek Tarik Iptu Mohammad Rohman mengungkapkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan. Sebab, masih belum ada pihak yang melaporkan pembacokan tersebut.
"Pihak kami masih mencari info lebih lanjut," kata Rohman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.